Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Wardah, Wanita Pertama yang Terima Gelar Honoris Causa dari ITB

Kompas.com - 06/04/2019, 08:02 WIB
Agie Permadi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada seorang wanita.

Gelar doktor kehormatan ini diberikan kepada Dra. Nurhayati Subakat, Apt, pengusaha kosmetik pemilik brand Wardah.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, Nurhayati dinilai telah memberikan sumbangsih nyata dan menonjol untuk bangsa dan negara, termasuk untuk keilmuan.

“Ibu Nurhayati ini adalah doktor kehormatan yang pertama wanita di ITB,” kata Kadarsah di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jumat (5/4/2019).

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Ini Pilihan Capres-Cawapres Berdasarkan Wilayah

Kadarsah mengatakan, Nurhayati dipilih karena dinilai telah menghasilkan karya nyata yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sejak tahun 1985, lanjut dia, Nurhayati mendirikan home industry produk sampo berbekal keilmuan farmasetika saat menempuh pendidikan sarjana farmasi dan apoteker di ITB tahun 1971-1975.

Nurhayati mengembangkan formulasi produknya hingga mampu bersaing di pasar sampai dengan saat ini.

Baca juga: Skripsi #2019GantiPresiden Antar Regita Anggia Jadi Lulusan Terbaik Unpad dengan IPK 4

Sebelum Nurhayati, baru 11 orang yang menerima gelar kehormatan yang sama dari ITB, yaitu Presiden Republik Indonesia pertama Dr.Ir. Soekarno, Dr. Ir. Sediatno; Dr.Ir. J.Rooseno; Dr.Soetarjo Sigit; Dr.Ir. Hartanto Satrosoenarto; Prof.Dr. Emil Salim; Dr.Ir. Arifin Panigoro; Presiden Republik Indonesia keenam Prof.Dr.H Susilo Bambang Yudhoyono, serta Nobel Laureate Prof.Peter Agre dan Prof. Finn Erling Kydland. 

Inspratif dan beri manfaat

Kadarsah mengatakan, proses yang ditempuh untuk memutuskan memberikan gelar kehormatan ini memakan waktu yang cukup panjang.

Berawal dari para calon yang diusulkan masyarakat maupun dari pihak ITB sendiri hingga pengusul menyampaikan surat usulannya kepada rektor.

“Rektor punya tim yang namanya tim pengamat. Tim ini kemudian bekerja menganalisa melihat membaca, mengkaji data dari para calon, baik itu CV, termasuk karya-karya yang dipersembahkannya,” ungkap Kadarsah.

Baca juga: Kang Krisna, YouTuber Desa yang Bisa Kuliahkan Anak di Unpad

 

Setelah itu, tim lalu melaporkannya kepada rektor untuk diteruskan kepada Ketua Senat Akademik hingga akhirya tim promotor yang dibentuk di senat ini mengetok palu hasil dari rapat plenonya dan menyampaikannya kembali kepada rektor.

“Akhirnya dibuatlah surat keputusan tentang anugerah doktor Honoris Causa ini,” ungkapnya.

Kadarsah berharap dengan adanya penganugerahan doktor kehormatan pada Nurhayati, dapat menjadi inspirasi bagi kita semua tentang karya yang memberikan manfaat lebih besar baik untuk keilmuan maupun untuk bangsa dan negara.

“Jadi dengan penganugerahan doktor kehormatan ini, insya Allah kami harapkan memberikan inspirasi supaya lebih banyak lagi insan-insan negeri ini yang berkarya dan memberikan manfaat kepada orang banyak,” harapnya.

Kadarsah pun berharap, ke depan banyak kaum Kartini mendapatkan anugerah doktor kehormatan di negeri ini.

“Sebagai referensi, tapi yang paling utama sebagai inspirator,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com