Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengeluarkan instruksi Nomor 1/INSTR/2019. Instruksi yang ditetapkan pada 4 April 2019 ini tentang pencegahan potensi konflik sosial.
Sekda DIY Gatot Saptadi menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan kejadian beberapa waktu lalu di Padukuhan Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.
Seorang warga pindahan ke desa tersebut sempat ditolak untuk tinggal lantaran non-Muslim.
"Sebagai warga Yogya kami prihatin. Yogya yang dikenal toleran, dengan nila setitik langsung (dicap) bahwa Yogya intoleran dan sebagainya," ujar Gatot dalam jumpa pers di Kantor Kepatihan, Jumat (5/4/2019).
Apa instruksi Sultan?
Baca berita selengkapnya: Setelah Diskriminasi terhadap Slamet di Bantul, Gubernur DIY Keluarkan Instruksi
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik semula menduga motifnya adalah perampokan.
"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara. Motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).
Karena itu, polisi mendalami siapa orang terakhir yang bersama korban sejak sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
"Saksi-saksi terus bertambah. Kemarin 12, sekarang yang diperiksa sudah 14," ujar Frans.
Selain itu, polisi juga terus mencari bagian tubuh korban yang hilang.
Baca berita selengkapnya: Polisi Temukan Motif Asmara di Kasus Pembunuhan Pria Dalam Koper
Penangkapan suami istri terduga teroris oleh Densus 88 di Kampung Cibungur, RT 002 RW 011, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019), berlangsung sengit.
Terduga teroris berinisial SHC atau SHS (44) melawan petugas saat hendak ditangkap. Empat polisi ditusuk saat hendak menangkapnya.
Saksi mata, anggota Linmas Desa Batujajar Timur bernama Mamad Ahmad Dadan (41) bercerita, pelaku sempat melukai petugas ketika hendak ditangkap. Polri menyatakan, terduga teroris pura-pura menyerah sebelum akhirnya menusuk polisi yang sedang bertugas.
Bagaimana ceritanya?
Baca berita selengkapnya: Terduga Teroris Pura-pura Menyerah Sebelum Tusuk Polisi
Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Wijaya Kusuma, Markus Yuwono, Labib Zamani, Putra Prima Perdana, Tribunnews)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.