Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 April 1815, Saat Gunung Tambora Mengeluarkan Letusan Dahsyat..

Kompas.com - 05/04/2019, 17:29 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Puncak letusan mungkin telah meletuskan material pada 300-500 juta kilogram per detik. Bukan hanya magma saja, Tambora juga mengeluarkan sulfur, klorin dan fluor.

Material vulkanik mengalir ke lautan, menyebabkan tsunami. Gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter mencapai Sanggar dan mencapai Besuki di Jawa Timur.

Dalam waktu yang cepat, material vulkanik tersebar ke mana-mana hingga ke Eropa karena embusan angin. Dampaknya, pada 1816 di Eropa tak merasakan musim panas.

Baca juga: Letusan Dahsyat Tambora 200 Tahun Lalu, Inilah Kronologinya

Setelah letusan dahsyat

Sebelum meletus, Gunung Tambora dengan ketinggian 4.300 meter merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia saat itu. Setelah erupsi, tinggi Tambora tinggal 2.851 meter, atau kira-kira dua pertiga dari tinggi semula.

Akibat letusan Tambora ini, semua vegetasi di Sumbawa hancur. Banyak pohon yang tumbang bercampur dengan abu. Tumpukan sampah juga terjadi sepanjang lima kilometer di lautan.

Letusan Gunung Tambora juga berdampak pada perubahan iklim di dunia. Setahun setelah letusan, debu hasil Tambora berakibat musim dingin panjang di Eropa.

Selain itu juga terdapat kabar kekalahan Napoleon dalam pertempuran Waterloo pada Juni 1816. Kondisi hujan dan berlumpur membantu pihak lawan mengalahkan pasukan Napoleon Bopanarte.

Ternyata, kondisi ini karena efek kekuatan alam yang terjadi ribuan kilometer dari Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com