Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Tertutup di Stasiun Bogor, Menhub Minta KAI Evaluasi Perbaikan Jalur Kereta Api Jabodetabek

Kompas.com - 04/04/2019, 18:35 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelar rapat tertutup di Stasiun Bogor untuk membahas sejumlah persoalan terkait banyaknya gangguan kereta api yang belakangan ini terjadi, Kamis (4/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Budi meminta  PT KAI untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap jalur kereta api khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Kami melihat, dalam tiga hari ini ada gangguan-gangguan di kereta api khususnya di Jabodetabek. Saya akan evaluasi dan menentukan langkah-langkah berikutnya," ucap Budi, usai memimpin rapat di Stasiun Bogor, Kamis.

Baca juga: Pabrik Kereta Api Terbesar di Indonesia Dibangun di Banyuwangi, Butuh 2.000 Tenaga Kerja

Budi menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya gangguan perjalanan kereta api akhir-akhir ini karena faktor cuaca yang ekstrem.

Kondisi itu, kata Budi, ditandai dengan meningkatnya intensitas petir hingga dua kali lipat sehingga menyebabkan gangguan.

Selain itu, sambungnya, kondisi rel kereta yang sudah tua juga menjadi persoalan.

"Dari yang kita evaluasi, memang ada beberapa hal yang kita simpulkan bahwa peralatan yang ada di Jabodetabek ini ada usia yang lanjut dan terdapat beberapa kejadian ekstrem baik cuaca hujan maupun petir. Sebagai indikasi, petir yang biasanya 200 kilo amper, sekarang dua kali lipat," ungkap Budi.

Baca juga: Tiket Kereta Lebaran Jakarta-Cirebon Tanggal Favorit Sudah Hampir Ludes

Dirinya meminta kepada pihak KAI untuk segera membentuk tim satgas untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut.

Secara teknis, kata Budi, tim tersebut bertugas menganalisa dan menyelesaikan kejadian-kejadian pada titik yang sudah terindikasi.

"Minggu depan, kami akan rapat lagi untuk membahas yang lebih rinci," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com