KOMPAS.com - Berita tentang calon wakil presiden nomor 01 Ma'ruf Amin dihalangi saat ingin berziarah ke makam leluhurnya di Pamekasan, menjadi sorotan.
Saat itu, Senin (1/4/2019), Ma'ruf dan rombongan mendapat sambutan dari masyarakat yang berteriak menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Sekitar pukul 17.30 WIB, ketika mobil rombongan Ma'ruf semakin dekat dengan lokasi acara, sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi warga yang mengangkat dua jari mereka.
Sementara itu, pihak kepolisian membantah telah adanya aksi penghadangan kepada Ma'ruf Amin tersebut.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Tampak sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi warga yang mengangkat dua jari mereka. Nama Prabowo berulang kali diteriakan oleh mereka.
"Prabowo! Prabowo! Prabowo!" kata mereka.
Tampak aparat kepolisian melakukan pengamanan di sekeliling mobil rombongan dan sejumlah warga yang membawa poster Prabowo-Sandiaga terus meneriakan nama capres 02 itu. Suasana tidak kondusif itu berlangsung sampai lewat azan magrib.
Kondisi tersebut membuat Ma'ruf Amin membatalkan rencana ziarah ke makam. Ma'ruf memilih menuju ke kediaman Lukman Hikam, salah satu kerabatnya.
"Saya bangga bisa sampai di salah satu kediaman leluhur saya di Pamekasan, meskipun tidak sempat ke makam," ujar Ma'ruf di hadapan para familinya.
Karena singkatnya waktu, Ma'ruf meminta dukungan doa agar diberi kekuatan dan kemenangan pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Batal Ziarah ke Makam Leluhurnya di Pamekasan
Menurut Ma'ruf, Kiai Suhro merupakan leluhurnya sendiri. Makam leluhurnya itu yang rencananya ingin dikunjungi pada hari Senin (1/4/2019).
"Jadi saya kan sudah kampanye di Sumenep, lapangan penuh. Saya pulang itu kan ziarah, ziarah itu Mbah saya. Jadi yang saya ziarahi itu, Mbah saya namanya Suhro," ujar Ma'ruf ketika tiba di Bandara Internasional Lombok, Selasa (1/4/2019).