Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Saat Bertemu dengan Ibu Negara Afghanistan...

Kompas.com - 04/04/2019, 08:56 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Saat menghadiri Peringatan Isra Mi'raj di GOR Pandawa Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu ( 3/4/2019) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat bercerita mengenai pengalamannya bertemu dengan Ibu Negara Afghanistan, Rula Gani. 

"Saya bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Gani tiga kali dan bertemu Ibu Negara Afghanistan, Rula Gani sebanyak dua kali. Di sini saya akan ceritakan pertemuan saya dengan ibu Rula Gani," kata Presiden Jokowi.

Sekadar informasi, Jokowi hadir bersama istrinya Iriana dan cucunya, Jan Ethes, dalam peringatan Isra Mi'raj yang dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah tersebut.  

Saat bertatap muka dengan ibu negara Afghanistan, kata Jokowi, Rula Gani bercerita40 tahun lalu ia bisa menyetir sendiri di kota Kabul dan antarprovinsi.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Pulang ke Solo, Jokowi Bermain Bersama Jan Ethes | Rustri Diminta Mundur dari PDI-P

 

Saat itu keadaan Afghanistan aman dan tidak masalah. Bahkan semua wanita bisa melakukan seperti itu (menyetir).

Jokowi mengatakan, padahal saat itu di negara lain masih banyak yang naik sepeda motor. Sementara di Afghanistan, hampir semua warga sudah menyetir mobil.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, seperti diketahui, Afghanistan adalah negara yang kaya dengan deposit minyak, gas dan emas. Bahkan termasuk terbesar di dunia.

"Tetapi karena dua suku yang bertikai konflik dengan satu membawa kawan yang lain dan satu membawa kawan dari negara lain akhirnya menjadi perang. Sudah 40 tahun konflik perang itu ada di Afghanistan. Dan siapa yang paling dirugikan? Menurut Ibu Rula Gani adalah wanita dan anak-anak," ungkap Jokowi.

Baca juga: Maruf Amin: Pilpres Bukan Perang, Jangan Pakai Doa Perang

Dari peristiwa itu, lanjut Jokowi, betapa konflik perang bisa membawa kemajuan negara menjadi mundur hingga tidak tahu berapa lama waktunya. Untuk itu, konflik dan perang harus menjadi pengalaman bagi Indonesia.

"Jangan sampai gara-gara sampai pilihan bupati, gubernur dan presiden kita menjadi tidak rukun. Rugi besar bangsa ini," ujar Jokowi.

Mantang Gubernur DKI itu membandingkan Afganistan memiliki tujuh suku sementara Indonesia memiliki 714 suku. Untuk itu, saat bertemu dengan ibu negara Afganistan, Rula Gani meminta Indonesia berhati-hati.

"Begitu beragam suku, agama dan bahasa. Jangan dianggap mudah dan remeh kalau ada konflik-konflik kecil. Beliau berpesan kepada saya, segera selesaikan kalau ada konflik sekecil apapun baik antara suku, kampung. Apalagi terkait antar agama. Jangan sampai itu terjadi," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai karena Politik Kita Lupa Kita Saudara...

Terhadap pesan Rula Gani, Jokowi mengajak agar bisa menjadi koreksi bagi bangsa Indonesa untuk berbangsa dan bernegara lebih baik.

Jokowi menambahkan perbedaan-perbedaan politik jangan menjadikan warga tidak seperti saudara lagi.

Pasalnya, perbedaan itu biasanya muncul karena urusan politik seperti pilihan bupati, wali kota, gubernur dan presiden.

"Saya ingin mengingatkan jangan sampai karena peristiwa politik yang saya sampaikan kita lupa bahwa kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Kita lupa menjaga ukhuwah islamiyah kita. Saya lihat dibanyak daerah antara tetangga tidak omong gara -gara pilihan bupati," demikian Jokowi. 

Baca juga: Tiga Bulan Tak Bertemu, Jan Ethes Kangen Mbah Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com