Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Tunanetra Harap Ada "Audiobook" untuk Kenali Kandidat dalam Pemilu

Kompas.com - 03/04/2019, 18:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agatha Febriany (30) merupakan salah satu tunanetra yang peduli dengan dunia perpolitikan di Indonesia. Karena itu, menjelang Pemilu 2019, Agatha berharap tunanetra memiliki akses informasi terkait calon anggota legislatif atau calon presiden-calon wakil presiden yang akan dipilih.

Menurut Agatha, penyampaian kampanye menggunakan audiobook ini lebih disukai tunanetra daripada menyuarakan kampanye melalui brosur.

"Untuk teman-teman tunanetra itu butuhnya audiobook karena mereka tidak bisa baca kalau dari brosur," ujar Agatha saat ditemui di rumahnya pada Rabu (3/4/2019).

Ibu dua anak ini mengungkapkan, awalnya komunitas tunanetra membuat audiobook "Solo Ramah Demokrasi" yang berisi berbagai informasi saat pemilihan wali kota Surakarta.

Agatha mengungkapkan, dirinya telah beberapa kali mengikuti pemilu. Namun, saat pemilihan wali kota yang berlangsung pada 2018, mulai ada sosialisasi yang juga mengenalkan audiobook kepada penyandang difabel.

"Audiobook itu seperti buku cerita biasa. Ada buku demokrasi, itu di-scan, kemudian hasil scan itu muncul di layar, dibacakan oleh aplikasi pembaca layar. Nah hasil suara (mesin) itu direkam dan dijadikan format MP3," ujar Agatha.

Baca juga: Pemilu, Para Tunanetra Akan Memilih secara Mandiri dan Disertai Pendamping

Tak hanya itu, audiobook "Solo Ramah Demokrasi" ini juga bisa dibagikan ke beberapa penyandang difabel.

"Itu sudah pernah di-share di grup WhatsApp Difabel, jadi anggota lainnya juga bisa download lewat unggahan itu," ujar Agatha.

Pesta demokrasi yang tinggal dua pekan lagi memang butuh beberapa persiapan agar pemilih tahu visi-misi kandidat yang akan dipilih nantinya.

Meskipun dirinya penyandang difabel, hal itu tidak membuat dirinya apatis terhadap berita politik.

"Memang seperti pemilu pada umumnya, jadi teman-teman difabel harus aktif mencari informasi kandidat yang dipilihnya, seperti di radio, di televisi," ujar Agatha.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya juga menonton debat Pilpres yang diselenggarakan pada 17 Januari, 17 Februari, dan 17 Maret.

"Untuk debat Pilpres kemarin saya nonton yang debat 1,2,3, yang debat 4 enggak karena ada keperluan waktu itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com