Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Suara di Sukabumi Masih "Draw"

Kompas.com - 03/04/2019, 16:19 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Isra Mi'raj di Wisma Kinasih, Jalan Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

Kiai Ma'ruf disambut sejumlah tokoh ulama, di antaranya Pimpinan Pesantren Zikir Al Fath KH Fajar Laksana, Pimpinan Pontren Al Istiqomah KH Buya Royanuddin, dan Pimpinan Pontren Siqoyaturrahmah KH Mahmud Mudrikah Hanafi.

Peringatan Isra Mi'raj ini juga dimeriahkan dengan parade sholawat nabi yang diikuti sebanyak 20 marching band. Parade ini digelar di sepanjang ruas Jalan Selabintana hingga menuju lokasi kegiatan.

Selain itu, peringatan Isra Mi'raj yang digelar Sahabat Joni ini juga menampilkan kesenian tradisional Sunda, seperti permainan bola leungen seneu (boles/bola tangan api) dan lisung ngamuk.

Baca juga: Maruf Amin Yakin Pembangunan Tol Bocimi Tingkatkan Elektabilitasnya dan Jokowi

Pada peringatan Isra Mi'raj tersebut, Kiai Ma'ruf menyampaikan tausiah sekitar 30 menit di hadapan ratusan warga. Dia juga sempat menyerahkan piala dan hadiah uang sebesar Rp 5juta kepada pemenang lomba marching band dari SMPN 1 Gegerbitung.

"Sebenarnya hari ini hari kampanye. Karena hari ini hari besar maka diubah bentuknya peringatan Isra Mi'raj," ungkap Ma'ruf Amin kepada wartawan selesai menyampaikan tausiah di Sukabumi, Rabu siang.

Target Sukabumi

Terkait target suara di Sukabumi pada pilpres yang akan dilaksanakan 17 April 2019 mendatang, Kiai Ma'ruf mengharapkan ada peningkatan. Sebab, pilpres periode sebelumnya hanya meraih 30 persen suara.

"Sukabumi mulai bangkit, ada semangat. Yang dulunya kalah banyak sekarang sudah sama. Besok akan naik lagi," harap dia.

Baca juga: Maruf Amin: Dulu Jalan Tol di Sukabumi Masih Cita-cita

Dia menuturkan, perolehan suara di Jawa Barat sudah di atas 50 persen. Sedangkan di Sukabumi masih sekitar 50 persen atau masih draw. Tetapi, beberapa hari ini diharapkan naik dengan target 60 persen.

"Ya realistis, karena Sukabumi dulunya kalah banyak. Dulu hanya 30 persen," tuturnya.

Ma'ruf berpesan kepada warga Sukabumi harus lebih rasional dan melihat kenyataan adanya upaya-upaya perbaikan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo periode saat ini.

Pada periode mendatang, dia dan Joko Widodo menginginkan agar Sukabumi menjadi semakin lebih baik. Di antaranya, melalui pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM)

"Karena itu kami (Pak Jokowi dan saya) berjanji untuk mengembangkan pembangunan di Sukabumi yang sudah dimulai dari kemarin," ucap Ma'ruf.

Dia mengatakan, pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi juga dipastikan dapat meningkatkan suara.

Pembangunan infrastruktur yang sudah dilaksanakan di Sukabumi merupakan permulaan yang sangat bagus.

"Sudah lama enggak pernah maju-maju, tapi setelah Pak Jokowi sudah dimulai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com