Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Chat Polisi Dukung Capres 01 Beredar, Kapolres Bima Dilaporkan ke Bawaslu

Kompas.com - 03/04/2019, 15:58 WIB
Syarifudin,
Khairina

Tim Redaksi

"Terkait kapan jadwal Pak Kapolres diklarifikasi, kami tentukan setelah selesai pelapor dan saksi,"pungkasnya.

Sebelumnya, tangkapan layar percakapan grup atau chat grup WhatsApp (WA) polisi dukung capres nomor 01 Joko Widodo ramai dibahas di media sosial.

Percakapan tersebut berisi diskusi di sebuah grup polisi yang diberi nama Pilpres 2019.  Anggota di grup ini tampak seperti dalam tangkapan layar di gambar itu berjumah 43 orang, yang menyandang pangkat kepolisian, mulai aiptu, AKP sampai AKBP.

Percakapan WA grup ini dialamatkan ke Polres Bima Kota dengan mencatut nama Kapolres AKBP Erwin Ardiansyah.

Percakapan di grup WA itu kemudian disebar ke media sosial. 

Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansyah langsung membantah percakapan tersebut dan memastikan bahwa chat WA yang saat ini beredar adalah bohong alias hoaks. Dia juga geram lantaran namanya dicatut.

“Saya kesal. Itu pesan yang beredar, hoaks. Percakapan yang seolah-olah merupakan grup WA, kemudian di-screenshot lalu disebarluaskan di media sosial. Itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan," kata AKBP Erwin dalam keterangan tertulisnya seperti yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/3/2019).

Baca juga: Hoaks Polisi Dukung Salah Satu Capres, Polri Tegaskan Netral dalam Pemilu 2019

Erwin menilai, penyebaran tangkap layar mirip percakapan di grup WA itu dilakukan oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja ingin mengacaukan suasana pemilu.

"Ini adalah upaya untuk membuat tidak tertibnya atau mengacaukan suasana pemilu yang hingga saat ini berupaya dijaga oleh Polri. Kami tegaskan bahwa Polri tetap bersikap netral dalam Pemilu 2019. Tugas kami hanya untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi,” ujar Erwin.

Mengenai siapa yang menciptakan konten tersebut, ia dan jajarannya tengah melakukan penyelidikan.

“Kami sedang lakukan penyelidikan untuk membongkar hal tersebut," kata Erwin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com