Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ma'ruf Amin Jelaskan Tol Langit kepada Santri di NTB

Kompas.com - 03/04/2019, 07:09 WIB
Robertus Belarminus

Editor

MATARAM, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menjelaskan soal tol langit kepada para santri Pondok Pesantren Ath Thahiriyah Alfadiliyah, di Lombok Tengah, dalam kunjungannya di Nusa Tenggara Barat.

"Kalau dulu kita tidak paham ada digital-digital. Santri sekarang zamannya digital. Bisa internet, online, dan bisa macam-macam, karena sudah ada tol langit," kata Ma'ruf, di Pondok Pesantren Ath Thahiriyah, NTB, Selasa (2/4/2019) seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Gus Ipul Menyayangkan Penghadangan Maruf Amin di Pamekasan

Dia mengatakan, tol langit memudahkan koneksi antargawai tanpa kabel. Setiap santri, harus bisa memanfaatkan tol langit tersebut sehingga tidak ketinggalan zaman dan mampu mengarungi tantangan masa kini dan masa depan.

Pada kesempatan itu, tokoh Nahdlatul Ulama itu mengajak hadirin terutama orangtua, yang anaknya berprestasi, dapat mengirim buah hatinya ke pesantren agar penerus ponpes adalah individu-individu andal.

Baca juga: Maruf Amin: Dulu Memang Pak Jokowi Kalah di NTB, Sekarang Tidak!

Namun, Ma'ruf mengungkapkan adakalanya orangtua sengaja mengirim anaknya ke pesantren sebagai hukuman karena tergolong nakal.

"Ada lagi yang kelewatan, kalau anaknya tidak bisa diurus, tidak bisa diarahkan, tidak nurut orangtua, kirim saja ke pesantren. Padahal pesantren untuk menyiapkan calon ulama. Tapi kalau anak-anak yang rusak, nanti pesantren jadi pusat rehabilitasi anak-anak nakal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com