Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Peserta UNBK di Luwu Pakai Infus dan Kursi Roda Saat Ujian

Kompas.com - 02/04/2019, 17:18 WIB
Amran Amir,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Sebanyak dua siswa peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMA Negeri I Luwu, Sulawesi Selatan, Raitul Fahri dan Riyanti Nasrum, mengikuti UNBK dengan kondisi sakit, Selasa (2/4/2019).

Raitul Fahri mengikuti ujian dengan kondisi muka bagian kiri terbalut perban dan tangan kanannya masih terpasang infus. Sebelum UNKB digelar, Raitul mengalami kecelakaan lalu lintas.

Sementara Riyanti harus menggunakan mengerjakan ujian dengan menggunakan kursi roda. Riyanti harus diawasi dan dipantau sebab kondisinya lemas.

Baca juga: Monitor Komputer Terlalu Terang, Siswi Kerjakan UNBK Pakai Kacamata Hitam

Kedua peserta tersebut diantar oleh keluarga dan tim medis rumah sakit Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu ke sekolah guna menghindari jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Raitul mengatakan, tetap bersikukuh mengikuti UNBK karena tidak ingin mengikuti UNBK susulan pada 15 hingga 16 April mendatang. Raitul mengaku kondisi dirinya yang sakit dianggap tidak mengganggu dirinya.

“Saya harus ikut ujian demi masa depan saya, dan alhamdulillah selama mengikuti UNBK kondisi saya tidak mengganggu proses ujian apalagi bagian rahang saya sudah sedikit membaik. Kalau masalah soal-soal yang dikerjakan, sebagian ada yang sulit dan ada juga yang mudah,” kata Raitul usai mengikuti UNBK sesi ketiga, Selasa.

Baca juga: Ganjar: Komputer Terserang Virus, Satu Sekolah Batal Ikut UNBK

Orangtua Raitul, Irwanto mengatakan, dia mengantar dan menjaga anaknya dari rumah hingga selesai ujian. Irwanto telah menyarankan anaknya agar mengikuti UNBK susulan saja. Namun, tidak mau.

“Saya sudah tanya tapi dia bilang 'saya harus berjuang karena semangatku tinggi, karena kalau ujian susulan saya tidak tahu sakitku ini nanti dia bilang'. Dia itu baru lulus seleksi berkas calon bintara Polri, jika masih memungkinkan dia akan ikut tahun depan,” ucap Irwanto.

Berbeda dengan Raitul, sakit yang dialami Riyanti membuat dirinya berhenti menyelesaikan soal ujian. Bahkan Riyanti terlihat digotong oleh keluarga ke mobil untuk menjalani istirahat.

Kepala sekolah SMA negeri I Luwu, Nurdin Muin mengatakan, dua siswa tersebut dikategorikan sakit keras, tapi punya semangat untuk mengikuti UNBK.

“Yang bersangkutan sebenarnya sudah kami hubungi orangtuanya untuk ikut UNBK susulan. Namun, demikian si Riyanti nekat untuk ujian, karena anak ini memang anak yang berprestasi dan gigih dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan Raitul sudah menjalani perawatan rumah sakit dan sudah kami sampaikan ke orangtuanya, namun tetap untuk memilih ikut UNBK, cuma konsekuensinya harus didampingi para medis,” jelas Nurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com