Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Remaja Terdampar di Tengah Laut, 8 Hari Terombang-ambing hingga Minum Air Hujan dan Makan Kelapa yang Hanyut

Kompas.com - 02/04/2019, 16:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang remaja berusia 14 tahun, Edy Rumbara, akhirnya berhasil ditemukan selamat oleh petugas setelah delapan hari terombang-ambing di tengah laut, Senin (1/4/2019).

Tim SAR mengatakan, anggota Polres Waropen di Teluk Saireri yang pertama kali menemukan korban.

Setelah itu, petugas segera membawa korban ke rumah sakit di Waropen untuk diperiksa kesehatannya. 

Nasib berbeda dialami oleh Abnder Invandi (48), yang saat itu berlayar bersama Edy. Diduga kuat Abner meninggal saat kelaparan di tengah laut.

Sebelumnya, polisi dan Tim SAR mendapat laporan bahwa longboat yang dinaiki Edy dan Abner Invandi (48) hilang kontak pada hari Senin (25/3/2019).

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Hilang kontak di perairan Oransbari

Ilustrasi orang hilangPaulFleet Ilustrasi orang hilang

Sebuah longboat yang ditumpangi dua orang, Edy dan Abner, hilang kontak di perairan Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Rabu (27/3/2019).

Kepala Basarnas Kabupaten Manokwari, George L Mercy Randang mengatakan, longboat bermesin 15 PK yang hilang itu awalnya berlayar dari Pulau Numfor-Biak menuju Oransbari, Kabupaten Mansel, Senin (25/3/2019).

"Longboat ini berpenumpang dua orang, di antaranya Abner Yumandi (48) dan Edy Rumbara (14)," kata George, melalui melalui rilis, Rabu.

Setelah itu, tim SAR gabungan telah diterjunkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan 1 unit rescue car, rigit inflatable boat (RIB) 1 unit, serta peralatan SAR pendukung Lainnya.

Baca Juga: "Longboat" Berpenumpang 2 Orang Hilang Kontak di Manokwari Selatan

2. Delapan hari terdampar di laut, Edy selamat

Kapal tenggelam.Thinkstock Kapal tenggelam.

Setelah delapan hari dikabarkan hilang, perahu longboat berpenumpang dua orang, akhirnya ditemukan, Senin (1/4/2019).

George L Mercy Randang mengatakan, perahu nahas tersebut ditemukan oleh anggota Polres Waropen, Brigpol Andreo Kamusi di Teluk Saireri, tepatnya di antara Pulau Nau dan Pulau Yapen atau 15 mil dari Pantai Waropen.

"Waktu ditemukan, hanya tersisa satu orang penumpang atas nama Edy Rumbarar (14)," ungkap George, melalui rilis, Senin.

Baca Juga: Hanya Bocah 14 Tahun yang Selamat Setelah Longboat yang Hanyut 8 Hari Ditemukan

3. Sempat diberi BBM oleh nelayan 

Ilustrasi perahu motorKOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Ilustrasi perahu motor

Perahu longboat bermesin 15 PK, yang ditumpangi Abner dan Edy, berlayar dari Pulau Numfor-Biak tanggal 25 Maret 2019.

Setelah itu, kapal tersebut terombang-ambing di tengah laut karena kehabisan bahan bakar (BBM).

"Mereka sempat bertemu nelayan asal Buton, dan diberi bantuan 20 liter BBM, air minum dan ubi jalar mentah," kata George.

"Namun, saat akan dikawal menuju Distrik Oransbari, Abner Invandi, bersikeras untuk melanjutkan perjalanan sendiri," tambahnya.
 
Baca Juga: Longboat Berpenumpang 25 Orang Hilang Kontak di Perairan Asmat

4. Abner meninggal karena kelaparan

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Berdasarkan pengakuan Edy kepada Goerge dan Kasat Reskrin Waropen, Iptu Alex N Oraile, dalam perjalanan setelah mendapat bantuan BBM, akhirnya perahu tersebut kehabisan BBM lagi. Kapal pun terombang-ambing selama lima hari di lautan.

"Pada hari kelima, Abner Invandi, meninggal karena kelaparan dan haus. Pada hari ketujuhnya, karena kondisi jenazah sudah membengkak, terpaksa jenazahnya dibuang ke laut antara Biak dan Pulau Yapen," ujar George.

Seperti diketahui, pada hari ke delapan, petugas menemukan kapal longboat tersebut dan hanya menemukan Edy di atas kapal.

Baca Juga: Identitas 25 Penumpang "Longboat" yang Hilang Kontak di Perairan Asmat

5. Edy bertahan hidup dengan makan kelapa yang hanyut di laut

Ilustrasi laut, samudra Ilustrasi laut, samudra

Di hadapan polisi dan tim SAR, Edy mengaku bertahan hidup sendirian dengan makan satu buah kelapa yang hanyut, petatas mentah dan minum dari air hujan.

"Korban Edy untuk sementara diamankan dan diperiksa kesehatanya di Rumah Sakit Waropen, karena korban bertahan hidup hanya makan satu buah kelapa yang hanyut dan petatas mentah, serta meminum air hujan," ujar George.

Sementara itu, barang-barang yang berhasil ditemukan petugas adalah satu unit perahu Fiber, satu buah mesin tempel Yamaha 15 PK, satu buah tengki bensin, satu buah penggayung, satu botol air mineral, satu buah ember cat dan satu plastik betatas.

"Ini masih laporan awal, dan kami masih menunggu perkembangannya," ujar George.

Baca Juga: 12 Penumpang "Longboat" 2 Jam Terombang-ambing di Laut Manokwari

Sumber: KOMPAS.com (Budy Setiawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com