Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Bandung, Akan Serang Mobil Pengisi ATM hingga Anggota JAD

Kompas.com - 02/04/2019, 15:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim Deteasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial WO di Desa Bojongmalaka, Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).

WP diduga kuat merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri.

WP diamankan di rumah kontrakannya bersama istri dan anaknya. Menurut keterangan warga, WP baru seminggu mengontrak di lokasi tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Densus amankan seorang anggota JAD di Bandung

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.

Tim Densus 88 menangkap terduga teroris berinisal WP di desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). WP diduga anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ditangkap pada Kamis 28 Maret 2019, tersangka tersebut atas nama WP alias Sahid ditangkap di rumah kontrakanya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).

Dedi menjelaskan, WP masuk dalam jaringan JAD namun bukan bagian dari sel teroris di Sibolga dan Lampung. Terduga merupakan anggota kelompok JAD wilayah Bandung.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bandung

2. WP baru mengontrak rumah satu minggu

Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).AFP PHOTO / USEP USMAN NASRULLAH / PIKIRAN RAKYAT Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).

Jajang Junaedi, Lurah Bojongmalaka, membenarkan adanya penangkapan terduga teroris WP di Bojongmalaka.

“Dia (WP) bukan penduduk sini. Dia pendatang dari Jawa Timur, baru ngontrak seminggu di sini. Kebetulan ngontraknya di saudara saya,” ujar Jajang saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin (1/4/2019).

Jajang menjelaskan, WP bersama istri dan dua anaknya, mulai mengontrak pada 21 Maret 2019. Kemudian tanggal 22 Maret, ia mendapat informasi dan turun langsung ke lapangan. Lalu, 28 Maret sekitar pukul 15.15 WIB dilakukan penangkapan.

Baca Juga: Satu Lagi Terduga Teroris Jaringan Sibolga Ditangkap

3. WP diamankan bersama anak istrinya

Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri.

Menurut Junaedi, warga sekitar pun kaget dengan adanya penangkapan tersebut. Densus 88 mengamankan WP bersama anak istrinya.

“Tidak ada penggerebekan, tapi diamankan. Saat diamankan dia (WP) bersama istri dan dua anaknya sedang berada di dalam rumah. Semuanya dibawa polisi,” kata Jajang.

Menurut Jajang, penangkapan terduga teroris di daerahnya bukan yang pertama kali. Beberapa waktu lalu pernah ada penangkapan yang serupa.

Sejak saat itu, ia semakin gencar mensosialisasikan kepada RT, RW, maupun warga untuk mencatat identitas setiap orang yang datang ataupun pergi.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 Baru Ngontrak 1 Minggu di Baleendah

4. Polisi: WP dan kelompoknya berencana merampok mobil pengisi ATM

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Brigjen Pol Dedi menuturkan, WP dan kelompoknya rencananya akan merampok uang dalam mobil pengisi ATM.

Uang tersebut akan dijadikan modal untuk membeli bahan dan peralatan bom. Setelah itu, seperti diungkapkan Dedi, mereka akan melakukan aksi di Jawa Timur dan Jawa Barat dengan bom yang sudah dirangkai.

"Ketika mereka mendapatkan uang dari situ, mereka akan membeli peralatan. Dan kelompok ini memiliki keahlian dalam merakit bom," kata Dedi.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Sumber: KOMPAS.com (Christoforus Ristianto, Reni Susanti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com