Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penghadangan Ma'ruf Amin di Madura, Ini Penjelasan Bawaslu Pamekasan

Kompas.com - 02/04/2019, 14:49 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan, Jawa Timur, tidak menemukan adanya kegiatan kampanye saat calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin datang ke Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Senin (1/4/2019).

Ma'ruf Amin hanya datang bersilaturahim dengan keturunan Pangeran Suhro, yang juga leluhurnya.

Abdullah Saidi, Ketua Bawaslu Kabupaten Pamekasan, menjelaskan, tidak ada pemberitahuan jika Ma'ruf Amin akan melakukan kampanye.

Yang didengar Bawaslu hanya silaturahim. Selain itu, paslon 01 tidak ada jadwal kampanye terbuka di Pamekasan. Yang ada hanya di Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Kapolres Pamekasan Bantah Ada Penghadangan Terhadap Maruf Amin

"Ma'ruf Amin hanya silaturahim, tidak kampanye. Jadi, tidak ada aturan yang dilanggar," kata Abdullah Saidi saat ditemui di kantornya, Selasa (2/4/2019).

Abdullah Saidi menambahkan, masyarakat seharusnya sama-sama menahan diri agar tidak terjadi keributan menjelang pelaksanaan pemilu 17 April.

Sebab, adanya upaya penghadangan terhadap salah satu paslon bisa memicu aksi-aksi serupa di lain daerah.

Baca juga: Maruf Amin Minta Pendukungnya Tak Terprovokasi Pengadangan di Pamekasan

Sementara itu, Sukron Romadhon, aktivis Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Pamekasan, menyayangkan adanya upaya penghadangan yang dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 02 saat kedatangan Ma'ruf Amin yang tujuannya untuk ziarah ke makam leluhurnya.

Masyarakat, menurut dia, jangan terprovokasi isu yang bisa merusak persaudaraan sesama Muslim.

"Baru kali ini ada ulama diganggu hanya untuk ziarah ke makam leluhurnya. Tindakan ini tidak mencerminkan adab orang Madura, yang menjunjung tinggi martabat leluhurnya. Ini bisa merusak persaudaraan antar-umat Islam di Madura," kata Sukron.

Baca juga: Dihalangi Saat Akan Ziarah Leluhurnya di Madura, Ini Kata Maruf Amin

Dosen IAIN Madura ini juga mengajak tokoh masyarakat agar memberikan pendidikan politik yang santun dan menyejukkan sehingga masyarakat semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dalam politik.

Sebaliknya, tokoh masyarakat dan tokoh politik, ujarnya, jangan menjadi pemicu lahirnya ketegangan di tengah masyarakat.

"Masyarakat Madura itu patuh, taat, dan memuliakan ulama. Karakter ini perlu dijaga bersama dan jangan dirusak hanya karena politik," ungkapnya. 

Baca juga: Kampanye Maruf Amin di Madura, Diisukan Sakit Hingga Dicegat Massa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com