Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2019, 08:57 WIB
Markus Makur,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Penyelundupan 41 komodo oleh orang yang tak bertanggung jawab dilakukan melalui Pelabuhan Feri Ende, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Untuk itu, pemeriksaan dan penjagaan di Pelabuhan Ferry Labuan Bajo kini diperketat.

Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumawardono saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon seluler, Selasa (2/4/2019).

Kusumawardono mengatakan, aparat Kepolisian Resor Manggarai Barat secara rutin memeriksa barang-barang yang dimuat di kapal ferry yang keluar dari Manggarai Barat maupun yang masuk ke Manggarai Barat. Sebab, berdasarkan hasil penyelidikan, 41 binatang Komodo yang diselundupkan dari Pulau Flores melalui pelabuhan Ferry Ende

"Pemeriksaan dan penjagaan di pelabuhan Labuan Bajo ditingkatkan oleh aparat Kepolisian Resor Manggarai Barat bersama dengan instansi terkait seperti Syahbandar Labuan Bajo," jelasnya.

Baca juga: Gubernur NTT: WNA Pembeli Komodo Harus Mengembalikan ke Habitatnya

Patroli bersama

Menurut Kusumawardono, hasil kesepakatan Kepolisian Daerah NTT dengan manajemen Taman Nasional Komodo Manggarai Barat bahwa kedua belah pihak melakukan patroli bersama di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Patroli rutin dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Komodo bersama TN Komodo.

"Patroli rutin ini untuk mengantisipasi kasus-kasus dugaan penyelundupan binatang Komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Polda NTT dan TN Komodo sudah bersepakat untuk melaksanakan patroli bersama di dalam kawasan Taman Nasional Komodo," katanya.

Terkait perkembangan penanganan kasus dugaan penyelundupan, Kusumawardono mengatakan, masih pada pemeriksaan saksi yang dilakukan aparat Polda Jawa Timur.

"Jadi yang melakukan pemeriksaan saksi dan berapa orang yang sudah diambil keterangan, semua dilakukan anggota Polda Jawa Timur," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Timur mengungkap dan menangkap pelaku penyelundupan Komodo ke luar negeri yang berasal dari Pulau Flores. Kasus ini viral di di media sosial dan diberitakan berbagai media massa nasional dan internasional.

Wakil Gubernur NTT Josef Nai Soi memberikan apreasiasi kepada aparat Polda Jawa Timur yang berhasil mengungkap dan menangkap pelaku penyelundupan 41 ekor Komodo.

Sementara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sangat marah dengan aksi penyelundupan binatang purba itu.

Baca juga: Polda NTT Akan Telusuri Asal Komodo yang Diselundupkan ke Luar Negeri

Ketua Pelaksana Harian Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Manggarai Barat, Donatus Matur saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2019), meminta aparat kepolisiaan menyelesaikan kasus penyelundupan komodo ini secara tuntas dan transparan. Pihaknya juga meminta aparat mengungkap jaringan internasional dalam kasus penyelundupan komodo.

"Saya berharap kasus penyelundupan binatang komodo tidak terulang lagi di waktu akan datang. Kita sama-sama menjaga kelangsungan binatang langka komodo yang hanya ada di Manggarai Barat, Flores, NTT," harapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Dukung Mahasiswa Berjiwa Wirausaha, Dompet Dhuafa Banten Resmikan Program Kantin Kontainer

Regional
Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com