Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Mabes Polri Kunjungi Mantan Napi Teroris di Lamongan

Kompas.com - 01/04/2019, 12:35 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Dalam rangka menjaga kondusifitas menyambut Pemilu 2019, perwakilan Mabes Polri berkunjung ke Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin oleh Ali Fauzi di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Senin (1/4/2019).

Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin Ali Fauzi, selama ini memang menggaungkan ikrar kembali menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memiliki anggota mantan napi teroris (napiter).

"Sebenarnya ini silaturrahim yang terus kami jalin dengan para mantan napiter, khususnya dengan Yayasan Lingkar Perdamaian di bawah asuhan ustad Ali Fauzi," ujar perwakilan dari Mabes Polri, AKBP Suhaimi, di sela kunjungan, Senin.

Baca juga: Napi Teroris Poso, Chandra Jaya, Resmi Bebas dari Penjara

"Apalagi kita sebentar lagi punya gawe besar, Pemilu. Dengan kami berharap, Pemilu dapat berjalan dengan lancar dan damai, tanpa adanya kabar bohong atau hoaks. Dan kami juga berharap, setiap warga dapat menyalurkan hak suara, tidak ada yang golput," kata dia.

Suhaimi mengatakan, para mantan napiter sebagai warga negara Indonesia juga mempunyai hak yang sama dengan warga negara lainnya, dalam rangka menyalurkan aspirasi dan hak suara mereka demi suksesnya proses demokrasi di NKRI.

Ali Fauzi selaku pimpinan dari Yayasan Lingkar Perdamaian, mengaku senang dengan upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan berjanji bakal mendukung penuh niatan dalam rangka menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, lancar, dan juga damai.

Baca juga: Jokowi Diminta Bebaskan Tahanan Politik dan Napi Teroris asal Maluku

"Ini acara yang cukup positif, dengan saya juga sempat baca di media acara seperti ini bukan yang pertama dilakukan. Sebab sebelumnya juga saya mengetahui, acara serupa juga sudah dilakukan di Ponpes Ngruki, Jawa Tengah," kata Ali Fauzi.

"Saya juga sepakat, dan menghimbau kepada ikhwan-ikhwan semua (para hadirin) untuk menjaga kedamaian. Jangan membuat berita hoaks dan menyebar berita-berita bohong di medsos (media sosial). Sudah ada contoh seperti Suriah, bagaimana hoaks itu meruntuhkan negara itu, dan saya berharap itu menjadi pelajaran bagi kita bersama," tutur dia.

Terakhir Ali juga menghimbau kepada para hadirin untuk dapat menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu mendatang, untuk bisa mewujudkan negara kesatuan yang berdemokrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com