Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Susulan di Sentani, Ini 2 Langkah Pemerintah

Kompas.com - 31/03/2019, 23:22 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat di Kabupaten Jayapura terkait bencana banjir bandang telah resmi dicabut. Namun, dalam masa transisi darurat, ancaman bencana susulan belum juga hilang.

Hingga Minggu (31/3/2019) sore, material pasir, batu dan kayu, masih menumpuk di lokasi bencana, dan dikhawatirkan dapat kembali terbawa arus bila terjadi hujan lebat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turun langsung ke BTN Nauli, Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, mengatakan pihaknya akan melakukan dua hal untuk mengantisipasi adanya bencana susulan.

Baca juga: BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sentani Berakhir Jumat Hari Ini

"Pertama, yang akan kami analisa cepat ini adalah membuat bangunan untuk mengarahkan air ke aliran sungai aslinya. Yang kedua, karena ini materialnya masih terbawa, nanti kami bikin seperti di (gunung) Merapi, kami akan buat sabuk dam, airnya bisa mengalir, materialnya bisa tertahan," ungkap dia.

Di lokasi tersebut, Basuki mendapat banyak informasi mengenai kondisi sebelum dan sesudah terjadinya bencana dari Gary Roberts, Pilot Advent Aviation yang lama tinggal di wilayah tersebut.

Dari informasi tersebut, lanjut Basuki, dia bisa menganalisa apa yang menyebabkan terjadinya bencana dan mengambil kebijakan untuk mengantisipasi hal serupa kembali terulang.

Dari keterangan Gary Roberts, diketahui sebelum dibangun, lokasi BTN Nauli adalah sebuah bukit yang biasa menjadi penahan arus Sungai Dobokurung.

Namun, untuk membangun BTN Nauli, bukit tersebut harus diratakan sehingga tidak ada lagi penahan alami dari arus Sungai Dobokurung.

"Kami akan coba menganalisa karena selain perumahan ini yang sudah memakan banyak korban, di bagian hilirnya masih ada pemukiman yang padat. Jadi, apapun kami harus mengamankan itu," ujar Basuki.

Baca juga: Mensos Serahkan Rp 4,3 Miliar untuk Korban Banjir Sentani

Untuk pembangunan rumah hunian sementara bagi korban yang terdampak, Basuki hanya bisa memastikan lokasinya harus di tempat yang aman sesuai dengan tata ruang milik pemerintah daerah setempat.

Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura pada 16 Maret 2019, telah mengakibatkan 105 orang tewas, 94 orang hilang.

Dari jumlah korban tewas, 77 di antaranya berhasil diidentifikasi Tim DVI Polda Papua dan 20 jenazah dikuburkan secara massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com