Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita di Kupang Temukan Granat Aktif Buatan Korsel di Tas Milik Almarhum Suaminya

Kompas.com - 30/03/2019, 17:41 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Kampung Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yanti, menemukan sebuah granat aktif dalam tas kecil milik almarhum suaminya.

Yanti yang ketakutan, kemudian melaporkan kejadian itu ke seorang kerabatnya yang bertugas di Polres Kupang.

Informasi penemuan granat aktif itu selanjutnya disampaikan ke pihak Gegana Brimob Polda NTT.

Kasie Ops Satbrimob Polda NTT AKP Bayu Purdantono mengatakan, granat itu ditemukan saat Yanti sedang membersihkan rumahnya.

"Saat sedang membersihkan rumahnya pada Jumat kemarin, sekitar pukul 11.00 Wita, Yanti menemukan sebuah tas kecil. Pada waktu tas itu diangkat, terasa berat. Karena penasaran, Yanti pun membukanya, dan menemukan benda yang berbentuk bulat dan berwarna hijau," ungkap Bayu, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (30/3/2019).

Baca juga: Puluhan Granat Mortir di Bandung Diduga Digunakan pada Perang Dunia Kedua

Lantaran merasa curiga benda itu berbahaya, Yanti lalu menghubungi seorang saudaranya yang bertugas di Polres Kabupaten Kupang.

Setelah menerima laporan kata Bayu, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Polsek Kelapa Lima dan selanjutnya mengirim satu tim penjinak bom, untuk mengecek di lokasi itu.

Tim Gegana memastikan benda itu adalah granat.

"Granat aktif itu asli buatan Korea Selatan tahun 1970," sebut Bayu.

Granat beserta tas dan beberapa barang lainnya, dibawa ke Markas Gegana Brimob Polda NTT untuk diamankan.

Menurut Bayu, granat tersebut, memang banyak beredar di Indonesia, terutama di Timor Timur (Timtim), saat masih bergabung dengan Indonesia.

Baca juga: Korban Tewas Ledakan Granat di Bogor Bertambah Jadi 2 Orang

Berdasarkan keterangan dari Yanti, granat yang disimpan di dalam tas itu terbawa dari Timtim. Almarhum suami Yanti dulunya bekerja di Timtim.

Granat itu kata Bayu, memiliki daya ledak cukup kuat, yakni dengan radius 10 sampai 15 meter.

Terhadap penemuan bahan peledak itu, Bayu mengimbau kepada warga di NTT, khususnya warga di Kota Kupang, jika menemukan bahan peledak atau yang mencurigakan, segera menghubungi pihak kepolisian terdekat atau Brimob.

"Kita tentunya akan bergerak secepatnya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com