10 Kabupaten di Papua Masih Gelar UN Berbasis Kertas

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) belum dapat diterapkan merata di seluruh Indonesia karena khusus di Provinsi Papua ada 10 kabupaten yang masih menggelar UN berbasis kertas.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda, belum tersedianya infrastruktur telekomunikasi menjadi penyebab 10 kabupaten belum dapat menggelar UNBK.

"Sepuluh kabupaten tersebut adalah Puncak Jaya, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Tengah, Nduga, Lanny Jaya, Dogiyai, Yalimo dan Intan Jaya," ujar Elias Wonda, di Kantor Gubernur Papua, Jumat (30/3/2019).

Pemerataan pembangunan, kata Wonda, terus dilakukan pemerintah. Akan tetapi, prosesnya harus dilakukan secara bertahap.

Selain itu, keterbatasan anggaran pada instansi terkait juga menjadi penyebab belum adanya akses internet di sekolah-sekolah, khususnya di wilayah pegunungan.

"Untuk itu, kami juga mengharapkan dukungan DPR Papua guna mendukung upaya penyediaan akses internet (vsat) di titik-titik distrik yang belum memiliki akses," kata Wonda.

Dengan kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Papua tetap mengupayakan agar pelaksanaan UN di tingkat SMK dan SMA bisa berjalan disetiap sekolah.

Terkait pelaksanaan UN di tingkat SMK, ia mengklaim pelaksanaannya berjalan lancar meski ada beberapa permasalahan di lapangan. Misalnya, di Kabupaten jayapura yang baru terdampak bencana alam dan Kabupaten Nduga karena faktor keamanan.

"Tahun ini siswa yang mengikuti UNBK mulai hari pertama hingga hari kedua berjumlah 8899 siswa dengan jumlah sekolah 136 SMK di 29 kabupaten dan kota," kata Wonda.