Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Kementan untuk Capai Target Swasembada Bawang Putih 2021

Kompas.com - 29/03/2019, 12:54 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memfokuskan untuk menyiapkan bibit unggul untuk menuju swasembada bawang putih pada 2021 mendatang. Ketersediaan bibit unggul sejauh ini masih menjadi masalah yang belum dapat dituntaskan.

Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian Suwandi, menjelaskan, pemerintah serius mencanangkan swasembada bawang putih untuk konsumsi pada 2021 mendatang. Namun untuk mencapai itu, fokus pertama yang dilakukan penyiapan benih unggul.

Untuk membuat benih unggul, harus ada tempat pengolahan benih, baik gudang atau cold storage. Untungnya, gudang-gudang penyiapan bibit saat ini sudah mulai bermunculan.

Baca juga: Ini Cara Kementan Ubah Impor Bawang Putih Jadi Swasembada

“Gudang salah satu syarat mutlak hilirisasi pasca panen, di Temanggung ada 6 tempat. Berkat Putih Abadi (BPA) ada dua tempat dengan kapasitas 2.000 ton, Wonosobo juga tampung 5.000 ton. Kondisi gudang cukup bagus, di tempat lain masih banyak gubug biasa,” kata Suwandi, seusai peresmian gudang untuk pembibitan bawang di Temanggung, Kamis (28/3/2019) sore kemarin.

Untuk membuat bibit unggul, diperlukan waktu sekitar 4 bulan. Namun jika menggunakan cold strorage, pembibitan bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan. Pihaknya mendorong petani juga bisa menyimpan bawang menjadi bibit.

Suwandi menambahkan, total lahan tanam bawang putih tahun 2018 lalu mencapai 10 ribu hektare, dan akan meningkat menjadi 30 ribu hektare pada 2019 ini. Lahan akan ditanam di 110 kabupaten di seluruh wilayah di Indonesia. Sementara bibit bawang diambilkan dari hasil panen dari 10 ribu hektar.

Baca juga: Petani Diimbau Jadikan Bawang Putih Hasil Panen Sebagai Bibit agar Tak Impor

“Untuk proses jadi benih itu harus ada gudang. Jika satu perusahaan punya 7.000 ton, tentu ada gudang milik perusahaan lain, dari swadaya masyarakat. APBN juga anggarkan gudang penyiapan bibit,” tambahnya.

Owner CV BPA Danang mengatakan, pihaknya menyiapkan 3 gudang di wilayah Temanggung dan Wonosobo untuk menampung hasil pertanian petani.

Kapastias tiga gudang mencapai 7.000 ton milik 7 perusahaan. Semua hasil panen nantinya akan dijadikan benih untuk ditanam kembali di musim berikutnya.

“Gudang ini pasti tidak cukup, karena bibit dari luar seperti NTB juga pasti masuk,” katanya.

Baca juga: Impor Bawang Putih 100.000 Ton dari China, Bulog Siapkan Rp 500 Miliar

Untuk membuat benih unggul, kata dia, hasil panen akan dipilih sesuai dengan kualitasnya. Setelah dipilih, kemudian dikeringkan. Setelah kering, lalu dilakukan pengepakan dan dilakukan penyortiran ulang.

“Gudang juga disemprot 1 minggu sekali pestisida. Suhu maksimal 30 derajat. Gudang harus dalam kering. Kendala penyiapan benih itu hanya cuaca, karena panasnya kurang,” tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com