PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Sebanyak 21 siswa magang asal Kepulauan Bangka Belitung di Taiwan diberhentikan perusahaan dengan alasan tidak disiplin.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah menunda rencana pengiriman siswa magang untuk tahun berikutnya.
"Dari 21 yang diberhentikan, enam di antaranya resign dari kuliah dan pulang kampung. Sisa yang lain tetap lanjut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Bangka Belitung, M Soleh, kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (29/3/2019).
Soleh menuturkan, mereka yang diberhentikan hanya mengalami kekosongan pekerjaan selama satu bulan yakni pada Februari. Sementara pada Maret, pendamping kampus telah mencarikan perusahaan lain.
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Millenial Indonesia Memilih Kuliah di Taiwan
Di satu sisi, perusahaan penerima siswa magang dihadapkan pada dilema pembatasan jam kerja.
"Kalau jam kerja berlebih penghasilan besar, tapi (takutnya) dinilai kerja paksa. Jam kerja kurang artinya penghasilan pas-pasan sementara biaya kuliah dan tempat tinggal dihitung semua," ujarnya.
Dia menyayangkan masih rendahnya semangat dan disiplin siswa selama berada di perantauan. Padahal jauh sebelum keberangkatan sudah ada pembekalan terkait etos kerja, budaya dan makanan di Taiwan.
"Ada juga yang berhasil, mengirim uang pada orang tua mereka. Jadi tergantung disiplin, bagaimana mengelola waktu dan keuangan. Ini proses belajar di sana," ucap Soleh.
Penundaan pengiriman siswa, kata Soleh, akan berlangsung hingga tata kelola dan siswa dinilai sudah siap.
Selama proses magang digelar, Dinas Pendidikan tidak hanya disibukkan memonitor perkembangan siswa tapi juga harus bolak-balik menjawab kritikan di berbagai pertemuan.
Baca juga: 5 Perusahaan Ini Menggaji Pekerja Magang hingga Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.