Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Prabowo Sebut Nama AHY sebagai Calon Menteri di Kabinetnya

Kompas.com - 29/03/2019, 09:04 WIB
Caroline Damanik

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan nama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu calon menteri di kabinet yang akan dibentuknya jika terpilih pada Pemilu Presiden 2019 mendatang.

Apa alasan Prabowo?

"Saya tanya AHY pantas enggak jadi menteri? Pantas? Kenapa? Eh jangan karena ganteng saja ya, dia ganteng dan lulusan Harvard," kata Prabowo dalam kampanye terbuka di Stadion Sidolig Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (28/3/2019).

"Kalian tahu berapa orang Indonesia lulusan Harvard tiap tahun? Mungkin dua atau tiga orang," katanya.

Selain nama AHY, Prabowo menyebutkan enam nama lain yang merupakan sejumlah elite partai pendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Mereka adalah Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Baca juga: 7 Nama yang Dinilai Prabowo Layak Jadi Calon Menteri di Kabinetnya

Prabowo lalu menuturkan, Sohibul Iman merupakan lulusan S3 ilmu industri dari salah satu universitas di Jepang dan layak menggawangi bidang tersebut, sedangkan Eddy Soeparno sebagai ahli keuangan.

Sementara itu, Zulkifli Hasan dan Ahmad Heryawan disebut pantas menjadi menteri karena pernah duduk di pemerintahan pusat dan daerah. Begitu pula Hinca Panjaitan.

"Pak Hinca itu koboi dari Sumatera Utara. Jadi jangan beli kucing dalam karung. Saya tidak rela rakyat saya seperti ini. Negara kita akan kuat kalau rakyat sejahtera. Rakyat sejahtera kalau uangnya di Indonesia tidak keluar terus," ungkap Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Kamis. 

Baca juga: Peluk dan Cium Prabowo, Nenek Irah: Satu Peser Pun Saya Tak Pernah Terima Uang

Selain nama-nama tersebut, Prabowo mengatakan, masih banyak putra-putri terbaik bangsa yang dinilainya layak menjadi bagian dalam kabinetnya.

Dia juga sudah merencanakan, jika terpilih dan dilantik, dia akan meminta kepada seluruh jajaran kabinetnya untuk menandatangani pakta integritas untuk tidak melakukan korupsi dan memperkaya diri sendiri.

"Saudara-saudara, begitu mendapatkan mandat, saya akan bekerja dengan keras. Ini tim saya sebagian sedang bekerja di mana-mana. Pak Sandiaga sedang kampanye, Pak Amien Rais sedang kampanye juga. Saya akan minta mereka semua tanda tangan kontrak tidak akan mencari keuntungan pribadi selama menjabat," tutur Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia... 

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo membuka bajunya dan memberikan kepada hadirin yang datang.

Bukan hanya baju, Prabowo yang mengenakan topi juga melempar topinya untuk diberikan kepada masyarakat yang hadir.

"Saudara-saudara, saya tidak bisa kasih baju (kampanye) untuk kalian. Jadi baju saya saja saya kasih. Kacamata? Jangan," kata Prabowo. (Antara, Kristian Erdianto, Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com