Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Danau Sentani Butuh Sumber Air Bersih

Kompas.com - 28/03/2019, 23:31 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hingga kini, air di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, masih meluap sehingga perkampungan yang ada di sekitarnya masih tergenang hingga ketinggian 1,5 meter.

Masalah baru kini mulai mencuat.

Menurut Obaja Pulalo, anggota Majelis Gereja GKI Elim Ayapo, Kamis (28/3/2019), masyarakat di Kampung Ayapo mulai kesulitan air bersih.

"Air bersih sangat kami butuhkan karena beberapa hari ke depan kami tidak ada air minum," katanya.

Baca juga: 20 Jenazah Dimakamkan Massal, Identifikasi Korban Bencana Jayapura Diteruskan

Masyarakat Kampung Ayapo, Distrik Sentani Timur, yang totalnya sekitar 200 kepala keluarga kini mengungsi di tiga lokasi dan seluruhnya membutuhkan akses air bersih karena banyak yang mulai jatuh sakit.

"Rata-rata sakitnya malaria dan gatal-gatal, kalau anak-anak kecil diare," katanya.

Luapan air Danau Sentani merupakan dampak dari bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jayapura pada 16 Maret 2019.

Kini, kondisi air di lokasi tersebut diyakini sudah mulai tercemar.

"Kalau menurut kami sebelum ada (pasokan) air bersih masyarakat sudah menggunakan air danau untuk minum dan kami mengkhawatirkan bila ini menjadi penyakit karena kita tahu dengan adanya bencana ini semua kotoran dari gunung (Cyclop) dan kota masuk ke Danau Sentani," ucap Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Yulianus Mambrasar.

BWS Papua kini sudah membuka posko air bersih batas kota, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Dari lokasi tersebut, pasokan air bersih didistribusikan menggunakan tandon yang diangkut menggunakan perahu milik warga.

Hanya saja, terang Mambrasar, pola tersebut tidak efektif karena jarak tempuh pendistribusian cukup jauh dan air yang bisa diangkut sangat terbatas.

Karenanya kini BWS Papua tengah berupaya membangun intake atau penampungan awal dari sumber air di beberapa titik yang ada di sekitar Danau Sentani.

"Ada sekitar tiga sampai empat lokasi yang ditunjukan masyarakat, kami akan survei untuk mengecek. Kalau bisa kami alirkan (air) secara grativasi kami akan lakukan untuk mendekatkan air ke pinggir danau," ungkapnya.

Dengan pola tersebut, ia meyakini masyarakat di sekitar Danau Sentani dapat lebih mudah mendapatkan akses air bersih.

Kompas TV Meski tim DVI Polda Papua sudah berupaya bencana banjir bandang di Jayapura, Papua meninggalkan puluhan korban yang tidak teridentifikasi. 20 korban banjir bandang yang belum teridentifikasi akan dimakamkan secara massal di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur. Pemerintah Provinsi Papua telah menyelesaikan penggalian makam pada Rabu (27/3/2019) pagi. Dua puluh korban yang akan dimakamkan diantaranya 7 orang laki-laki dewasa, 3 perempuan dewasa, 2 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Liang lahat pemakaman massal digali dengan ukuran panjang 30 meter lebar 3 meter dan kedalaman 3 meter. #BanjirBandangSentani #PemakamanMassal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com