Jateng Resmi Jadi Tuan Rumah ASEAN School Games 2019

SEMARANG, KOMPAS.com – Jawa Tengah (Jateng) menjadi tuan rumah penyelenggaraan event Asean School Games (ASG)  2019 yang akan digelar di Indonesia.

Kepastian itu setelah perwakilan 10 negara peserta membahas persiapan, sekaligus memeriksa kelayakan venue yang digunakan untuk pertandingan.

Ada dua lokasi di Jateng yang menjadi lokasi pertandingan dan penutupan acara, yaitu di Kota Semarang dan Kabupaten Magelang.

Kota Semarang akan menjadi tuan rumah untuk sembilan cabang olahraga dalam event ASG ke 11 ini. Cabang olahraga yang dipertandingkan yaitu atletik, bola basket, tenis meja, bola voli indoor, tenis lapangan, sepak takraw, renang, bulu tangkis, dan pencak silat.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinung Rachmad menjelaskan, Kota Semarang dipilih karena memiliki venue yang memenuhi standar internasional.

Selain itu, jarak akomodasi dengan lokasi pertandingan juga tidak telalu jauh.

"Semarang sudah berpengalaman menyelenggarakan kegiatan kejuaraan multi cabang," kata Sinung, seusai Chief de Mission (CDM) Meeting ASG 2019 di Semarang, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Tinggal Benahi Kolam Renang, Jateng Siap Jadi Tuan Rumah ASG 2019

Sinung menjelaskan, ada sejumlah venue yang dipersiapkan untuk gelaran event itu. Salah satunya yaitu stadion Tri Lomba Juang, kolam renang Stadion Jatidiri, dan beberapa sarana olahraga di perguruan tinggi.

"Persiapan saat ini sudah 60 persen. Nanti dikebut dalam dua bulan ke depan. Misal kolam di Jatidiri itukan masih belum selesai, kalau nanti masih belum siap sudah ada gantinya. tapi prioritas di sana,” katanya.

ASG ke-11 akan digelar pada 19-23 Juli 2019. Para peserta dari berbagai negara akan hadir mulai tanggal 17 Juli.

Sementara puncak penutupan digelar pada 24 Juli di kompleks wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Renang Tambahkan 4 Medali Emas di Ajang ASG 2018

CDM kontingen Indonesia, Pura Darmawan mengatakan, event ASG penting untuk mencari bibit muda, baik untuk Asean Games atau ajang olahraga internasional yang lebih tinggi. Para atlet yang bertanding yaitu di bawah 18 tahun.

"Jadi ke depannya inilah para bibit unggul," ujarnya.