Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Arisan Online Kabur, Peserta Merugi hingga Ratusan Juta

Kompas.com - 28/03/2019, 13:56 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com-Sebanyak 10 orang korban arisan online membuat laporan di Polresta Palembang lantaran bandar arisan itu telah kabur tanpa diketahui jejaknya.

Bandar arisan itu diketahui bernama Siti Nurliza (20) tercatat sebagai warga Jalan Ariodillaj Noor 2392 RT 01 RW 01, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I Palembang, Sumatera Selatan.

Salah satu korban, DI (23), mengaku harus kehilangan uang Rp 13 juta lantaran tergabung dalam arisan online tersebut.

Ia pun mengaku telah dua tahun ikut dalam arisan online yang dikelola oleh Siti. 

Baca juga: Lagi, Korban Arisan Online di Ambon Lapor Polisi

Namun, sejak awal Maret kemarin mendadak pelaku tak membayarkan uang arisan dengan alibi akan ditransfer.

"Sudah lama ikut, sekitar 2 tahun. Tapi tak pernah ada masalah, kemarin pas dapat arisan uangnya tidak dikasih. Katanya mau ditransfer tapi malah hilang," kata DI, Senin (28/3/2019).

DI bersama para korbannya yang lain sempat mendatangi kediaman Siti untuk mempertanyakan uang mereka yang tak kunjung dibayar dalam arisan online tersebut.

Akan tetapi, rumah korban sudah tidak berpenghuni lagi hingga mereka akhirnya membuat laporan ke polisi.

Setidaknya, sebanyak 161 anggota arisan online yang dikelola Siti menjadi korban dengan kerugian ditafsir mencapai Rp 961 juta.

Dari seluruh korban 10 orang telah membuat laporan dengan total kerugian Rp 111,4 juta .

"Kemarin masih sempat ketemu, katanya mau dibayar. Ketika datang lagi ke rumahnya ternyata sudah kosong tidak ada orang. Korbannya banyak," ujarnya.

Hal yang sama diutarakan HD (23). Ia kebingungan untuk mencari biaya kuliah S-2 nya karena uangnya sebesar Rp 16 juta tak kunjung dibayarkan oleh Siti. Apalagi, saat ini pelaku telah hilang.

HD juga mengaku telah 3,5 tahun ikut dalam kelompok arisan online Siti. Selama itu, ia tak pernah mendapatkan masalah sehingga menyetorkan uang Rp 16 juta.

"Ketika dengar dari anggota lain ada keluhan arisannya macet. Ketika giliran saya dapat, benar tidak dibayar, padahal uang itu untuk biaya kuliah," ungkapnya.

 Kepala SPKT Polresta Palembang AKP Heri membenarkan adanya laporan tersebut dan kini sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.

Ia mengimbau kepada para korban lain yang ikut menjadi korban segera membuat laporan.

"Ada 10 yang melapor, memang informasinya ada ratusan korban. Kami imbau jika memang jadi korban supaya segera membuat laporan," ujarnya.

Kompas TV Berawal mempelajari arisan online dari teman, seorang ibu rumah tangga di Bekasi menjadi aktor intelektual menipu ratusan orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com