Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Jatim Gerilya ke Pelosok Desa

Kompas.com - 28/03/2019, 10:37 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ditargetkan mencapai 77,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Untuk memenuhi target tersebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur melakukan gerilya hingga ke pelosok desa, sebagaimana dilakukan di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Rabu (27/3/2019) malam.

"Bapak ibu, tanggal 17 April nanti, siap ya ke TPS?" kata Miftahur Rozaq, anggota KPU Jatim saat berdialog dengan masyarakat desa Manduro.

Pertanyaan itupun direspon positif oleh warga yang hadir pada acara tersebut. "Siap," sambut warga secara bersamaan.

Baca juga: KPU Jatim Sulit Antisipasi WNA Masuk DPT karena Baru Tahu Warga Asing Boleh Miliki E-KTP

Pertemuan antara KPU Jatim dengan seratusan warga Desa Manduro Kecamatan Kabuh pada Rabu malam, merupakan satu diantara serangkaian kegiatan KPU Jawa Timur untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019.

Kegiatan di salah satu rumah warga tersebut dilaksanakan ole KPU Jatim bekerjasama dengan para pemuda desa Manduro yang tergabung dalam Karang Taruna Dharma Yudha.

Dalam pertemuan itu, Komisioner KPU Jatim Miftahur Rozaq menjelaskan pentingnya Pemilu dalam sistem demokrasi di Indonesia, serta pentingnya masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Selain soal pentingnya Pemilu dan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS, Rozaq juga menjelaskan beberapa perbedaan antara Pemilu 2019 dengan Pemilu sebelumnya.

Baca juga: Seminar di Tebuireng, KPU Jatim Sebut Partisipasi Pemilih Terus Turun

Menurut dia, pada Pemilu 17 April 2019, para pemilih akan menerima 5 surat suara. Para pemilih akan memilih Capres-Cawapres, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta DPR RI, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten Jombang.

Sementara itu, untuk memudahkan komunikasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat setempat, Miftahur Rozaq lebih sering berdialog dengan bahasa keseharian warga Desa Manduro, yakni bahasa Madura.

Desa Manduro Kecamatan Kabuh merupakan salah satu Desa di Kabupaten Jombang yang memiliki keunikan dari desa lainnya. Warga di Desa ini dalam kesehariannya menggunakan bahasa Madura.

Kepala Desa Manduro, Jamilun mengatakan, penduduk asli desa Manduro lebih kental dengan bahasa Madura. Bahasa tersebut menjadi bahasa keseharian warga sejak dua generasi diatasnya.

"Mayoritas warga disini memakai bahasa Madura. Tidak tahu sejak kapan, tapi sejak zamannya bapak saya, kakek saya, sudah seperti ini," katanya.

Baca juga: KPU Jatim Tetapkan Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih

Targetkan Partisipasi 90 Persen

Jamilun mengungkapkan, partisipasi warga Desa Manduro dalam Pemilu 17 April nanti, diyakini bisa maksimal. Bahkan, dirinya yakin kehadiran warganya di 12 TPS di Desa Manduro bisa mencapai 90 persen.

"Target kami angka partisipasi masyarakat 90 persen. Kami optimis target itu bisa tercapai," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com