KOMPAS.com — Berita seorang remaja berusia 14 tahun asal Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang memesan order fiktif Grab-Food dan Go-Food sebanyak 185 kali menjadi viral.
Orangtua FAF panik saat puluhan driver ojek online mendatangi rumahnya untuk meminta pertanggungjawaban anaknya.
Selain itu, berita tentang kasus pembunuhan seorang perempuan yang merupakan calon pendeta di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), juga menyita perhatian pembaca di Kompas.com.
Polisi saat ini masih memburu dua pelaku yang membunuh calon pendeta tersebut.
Baca berita populer Nusantara secara lengkap:
Orangtua FAF, MF (59) mengatakan, rumahnya didatangi puluhan driver sekitar pukul 21.00 WIB. Para driver yang datang menanyakan keberadaan FAF.
"Saya baru tahu driver ojek online datang ke rumah terkait persoalan order Go-Food fiktif yang dilakukan oleh FAF," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (26/3/2019).
Dari pengakuan FAF, dirinya melakukan order fiktif dengan memesan makanan melalui ojek online sebanyak 185 kali.
Setelah didatangi dan dimediasi sejumlah tokoh masyarakat dan polisi, kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca berita selengkapnya: Bocah di Sukoharjo Lakukan Order Go-Food dan Grab-Food Fiktif hingga 185 Kali
Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang menyelundupkan 41 komodo ke luar negeri.
"Yang jelas dikirim ke tiga negara di wilayah Asia Tenggara melalui Singapura," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Akhmad Yusep Gunawan kepada wartawan, Rabu (27/3/2019).
Yusep mengatakan, pihaknya telah mengamankan lima bayi komodo di Surabaya dari operasional jaringan tersebut.
"Perdagangan komodo ini lingkupnya internasional, satu komodo bisa dijual dengan harga Rp 500 juta," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.