Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta di OKI, Anjing Pelacak Kebingungan hingga 5Saksi Diperiksa

Kompas.com - 28/03/2019, 07:06 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Olah Tempat Kejadian Perkata (TKP) pembunuhan MZ (24) di areal PT PSM Divisi 3 blok F19 dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, tak mendapatkan petunjuk baru untuk mengejar pelaku pembunuhan calon pendeta MZ (24).

Sebab, tim K9 atau anjing pelacak yang diturunkan oleh Polda Sumatera Selatan hanya berputar-putar dilokasi dan tak bisa mengendus jejak pelaku di TKP.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pun mengatakan, jika kondisi TKP sudah tidak steril lagi sehingga dimasuki banyak masyarakat.

Hal itu membuat TKP menjadi "rusak" dan tidak bisa mendapatkan petunjuk baru.

Baca juga: Kapolda Sumsel: Pembunuh Calon Pendeta Sangat Kejam, Saya Pastikan Sikat Pelaku...  

Meski demikian, jenderal bintang dua ini mengaku tetap melakukan pendalaman dengan memeriksa para saksi. Terutama NP (9) murid dari MZ yang berhasil lolos dari para pelaku.

"Saya sudah perintahkan bawa anjing pelacak. Ternyata  Anjing pelacak sudah tidak bisa lagi mencari jejak di TKP karena sudah rusah banyak masyarakat masuk segala macam," kata Zulkarnain usai menghadiri acara Alex Noerdin Cup di stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (27/3/2019). 

"Karena masih baru, dugaan saya masih bisa olah TKP dengan anjing pelacak, tapi ternyata anjing pelacak tak mampu menemukan hanya berputar-putar saja." 

 

Jenazah MZ calon pendeta yang tewas dibunuh saat tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Jenazah MZ calon pendeta yang tewas dibunuh saat tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019).

Sudah lima saksi diperiksa 

Jajaran Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan melakukan pemeriksaan sebanyak lima orang saksi terkait kasus pembunuhan MZ (24).

Lima saksi tersebut, merupakan para warga yang berada disekitar lokasi kejadian, termasuk NP (9) murid dari MZ yang selamat dari insiden tersebut.

Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syahputra menjelaskan,mereka belum menemukan tambahan bukti di lokasi kejadian meskipun sudah melakukan olah TKP ulang dengan menurunkan anjing pelacak dari tim K9 Polda Sumsel.

"Sementara lima saksi sudah dimintai keterangan, termasuk juga NP yang merupakan saksi kunci,"kata Donny melalui pesan singkat, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Pembunuhan Sadis Calon Pendeta di OKI, Pelaku Pakai Topeng hingga Murid Korban Selamat Setelah Dikira Tewas

Donny melanjutkan, kondisi NP telah mulai stabil dan berangsur pulih. Namun, gadis kecil tersebut masih banyak diam sehingga tak bisa dimintai keterangan secara mendalam untuk sementara waktu. 

Keterangan NP dibutuhkan polisi untuk mengetahui identitas pelaku pembunuhan MZ. Sebab sebelumnya, korban NP mengaku jika ada dua pelaku yang menggunakan penuup wajah menghentikan mereka saat pulang dari pasar ketika melintas di lokasi kejadian.

"NP masih banyak diam, sekarang masih didampingi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),"ujarnya.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberikan keterangan terkati kasus dugaan pemerkosaan bidan Y usai menghadiri rapat koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan (Karhutla) Provinsi Sumsel, di kantor Gubernur Sumsel, Selasa (12/3/2019).
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberikan keterangan terkati kasus dugaan pemerkosaan bidan Y usai menghadiri rapat koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan (Karhutla) Provinsi Sumsel, di kantor Gubernur Sumsel, Selasa (12/3/2019).
 

#Polisi Bakal "Sikat" Pelaku

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memastikan jika kasus pembunuhan MZ (24) yang merupakan calon pendeta menjadi atensi pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com