Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantu "Water Bombing", Petugas Tetap Kesulitan Padamkan Karhutla di Dumai

Kompas.com - 27/03/2019, 23:34 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Belasan petugas Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai kesulitan memadamkan api kebakaran lahan gambut di Jalan Dahlia, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, Rabu (27/3/2019). Sementara kebakaran terus meluas.

Meski terik matahati sangat panas dan tiupan angin kencang, petugas Manggala Agni terus berupaya memadamkan api yang membakar lahan gambut, yang sebagian semak belukar dan sebagian sudah ditanami sawit.

Untuk menjangkau titik api, petugas menerobos kepulan asap tebal dengan membawa selang. Kemudian, satu per satu titik api dipadamkan.

Titik api tidaklah padam jika sekali siram. Sebab selain dipermukaan, api juga ada di dalam gambut yang mengeluarkan asap warna hitam dan putih membumbung tinggi ke udara.

Baca juga: Titik Api Karhutla di Dumai Sulit Dijangkau, Water Bombing Dikerahkan

Kedalaman gambut di lokasi kebakaran ini bervariasi. Ada yang tiga meter, empat hingga lima meter. Kondisinya sangat mudah terbakar.

Pemadamam pun harus penuh kehati-hatian. Karena apabila salah menginjak, bisa masuk ke dalam gambut yang sedang terbakar.

"Kami harus menginjak kayu yang ada di lokasi. Karena kalau tidak, kaki bisa masuk ke gambut yang ada api. Jadi cukup beresiko," akui Abdul Mutalib selaku Komandan Regu (Danru) II Manggala Agni Daops Dumai saat diwawancarai Kompas.com, disela-sela pemadamam, Rabu.

Dia mengatakan, pemadamam karhutla di Jalan Dahlia lebih kurang sepekan. Luas lahan yang terbakar sekitar tiga hektar.

Baca juga: Fakta Karhutla di Riau: Semakin Parah hingga Angin Kencang Sulitkan Petugas

Namun, saat ini kebakaran masih terus meluas yang membuat petugas kesulitan memadamkan api.

"Kini ada beberapa titik api yang baru muncul. Dan ada juga titik api yang belum ada akses ke sana," kata Mutalib.

Upaya pemadaman, sebut dia, dilakukan menggunakan dua mesin pompa air. Sementara mesin lainnya, digunakan tim lain yang juga memadamkan api karhutla di Jalan Datuk Lama, beberapa kilometer dari Bandara Medang Kampai, Dumai.

"Kami terbagi dua tim. Kawan-kawan pemadamam di Jalan Datuk Lama. Tapi di sana gak separah yang di Jalan Dahlia," tutur Mutalib.

Baca juga: Fakta Bencana Karhutla di Riau, Kebakaran Semakin Parah hingga Kabut Selimuti Dumai

Dia mengatakan, kebakaran lahan gambut saat ini meluas dibagian ujung Jalan Dahlia. Ke lokasi tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Jalan kaki saja sulit kesana. Belum lagi memikul mesin pemadam," ujarnya.

Meski demikian, perlahan upaya pemadaman terus dilakukan. Yang paling utama dilakukan yakni membuat sekat bakar.

Menurut Mutalib sekat bakar cukup efektif untuk mencegah meluasnya kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Dumai Semakin Parah, Api Sulit Dipadamkan

"Kalau tidak disekat api makin meluas. Apalagi saat ini bahan bakar (semak belukar gambut) kering yang sangat mudah terbakar," katanya.

Mutalib dan tim Manggala Agni berharap api cepat dipadamkan, dan dibantu diguyur hujan.

"Kami bersama TNI, Polri dan masyarakat akan terus berusaha memadamkan api, supaya tidak menimbulkan kabut asap ke permukiman masyarakat," ucapnya.

Sumber Air Tersedia

Abdul Mutalib dan rekannya mengaku bersyukur masih ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk pemadamam karhutla.

"Alhamdulillah, sumber air tersedia di kanal-kanal batas lahan yang terbakar," ujarnya.

Baca juga: BPBD Kota Dumai Sebut Karhutla Semakin Parah

Meski demikian, pemadamam juga tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, jarak titik api dari kanal sebagian cukup jauh mencapai dua sampai tiga kilometer meter.

Petugas Manggala Agni terpaksa menyeret selang air ke titik api, kemudian dilakukan penyiraman.

Penyiraman pun tidak bisa dilakukan sekali. Harus berkali-kali.

"Harus dijadikan seperti bubur barulah apinya padam. Itu pun kalau gambut cepat kering dan api bisa muncul lagi," kata Mutalib.

Baca juga: Luas Karhutla di Riau Sejak Januari Mencapai 1.938 Hektar

Di lahan yang terbakar terdapat tanaman sawit. Ditemukan pula beberapa kayu bekas terbakar. Tunggul-tunggul kayu besar tampak masih berarang.

Semak belukar dan sejumlah tanaman sawit habis terbakar. Di tepi jalan terlihat sebuah pondok yang terbuat dari kayu tidak berpenghuni.

Di pondok ini pula petugas Manggala Agni sesekali berteduh dari panasnya matahari, saat pemadamam dilakukan.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan terus meluas di Jalan Dahlia, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Kebakaran yang berlangsung lebih kurang dua pekan ini, membakar semak belukar dan kebun sawit sekitar tiga hetkar.

Upaya pemadaman dilakukan tim darat dan juga tim udara yang mengerahkan satu unit helikopter water bombing.

Baca juga: BNPB Kirim Satu Lagi Helikopter untuk Water Bombing Karhutla di Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com