Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulus Tes Masuk TNI saat Jadi Buron Kasus Pembunuhan, MZ Dipecat dan Ditahan Polisi

Kompas.com - 27/03/2019, 20:06 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - MZ, salah satu dari buron kasus pembunuhan yang sebelumnya dinyatakan lulus TNI kini resmi ditahan di Mapolres Bima.

Mantan prajurit ini langsung dijebloskan ke tahanan polisi sejak Selasa (26/3/2019) sore, setelah resmi dipecat dari satuannya terkait kasus pembunuhan korban atas nama Dewa pada Juni 2017 lalu.

MZ sebelumnya dinyatakan lulus TNI di Kalimantan Barat tahun 2018 silam saat menjadi buronan polisi. Namun, ketika menjalani pendidikan militer, ia diketahui terlibat dalam kasus kriminal hingga akhirnya diberhentikan secara tidak terhormat.

Setelah menjalani hukuman di satuannya, tim Sat Reskrim Polres Bima langsung menjemput tersangka di POMDAM XII/TPR Pontianak, Kalimantan Barat.

Kini, DPO kasus pembunuhan itu sudah berada di Mapolres Bima untuk menjalani pemeriksaan sejak Selasa (26/3) sore.

Kapolres Bima AKBP Bagus Satryo Wibowo SIK membenarkan pihaknya telah menahan mantan prajurit TNI tersebut.

Baca juga: TKP Rusak, Anjing Pelacak Tak Bisa Endus Jejak Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta

Ia mengatakan, MZ sudah diberhentikan dari pendidikan TNI sesuai Surat Keputusan Panglima Komando Daerah Militer XII/TPR Nomor Kep/70-45 /III/2019 tanggal 19 Maret 2019.

"Status MZ sendiri sudah diberhentikan dari pendidikan TNI. Yang bersangkutan merupakan DPO tersangka kasus pembunuhan sesuai LP/317/VI/2017/NTB/Res Bima/P Donggo tanggal 29 juni 2017.

Pecatan angota TNI itu, kata Bagus, saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik di unit Pidana Umum Sat Reskrim Polres Bima.

Sementara itu, menurut Bagus, dalam kasus pembunuhan dua tahun lalu itu juga masih terdapat pelaku lain yang hingga saat ini masih diburu polisi. Identitas para pelaku sudah dikantongi polisi.

Salah satunya adalah pelaku berinisial MR, seorang anggota prajurit aktif. Dia pun sedang menanti hukuman apa yang diberikan atas tindakannya itu.

Bagus menyebutkan, MZ dan MR adalah dua dari 4 pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan Dewa, warga Desa O'o, Kecamatab Donggo, Kabupaten Bima, pada Kamis, 29 Juni 2017 silam.

Kasus pembunuhan itu terjadi di tanjakan jalan raya lintas Desa Mpili, Kecamatan Donggo. Di tengah jalan, korban dihadang dan keroyok hingga tewas.

Dalam kasus itu, polisi menetapkan empat orang pelaku, yakni MZ, MR, AR dan SG. Tak lama berselang setelah pembunuhan berlangsung, polisi berhasil meringkus AR sebagai pelaku utama yang saat ini tengah menjalani hukuman 15 tahun penjara di Rutan Bima.

Sementara tiga pelaku lain saat itu melarikan diri dan menjadi DPO.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gara-gara Ayam Masuk Halaman Ditangkap Polisi

Namun, selama hampir dua tahun menjadi buronan, MZ dan MR diketahui telah lulus ujian menjadi anggota TNI.

Sedangkan satu pelaku lain, yakni SG, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Mengetahui kedua pelaku lulus menjadi prajurit, keluarga korban yang tak terima langsung mendatangi kantor polisi. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan aksi blokade jalan, menuntut para pelaku ditangkap.

Catatan redaksi

Sebelumnya MR disebut anggota TNI aktif di Batalyon Kostrad 328 Cilodong. Namun Kapolres Bima AKBP Bagus Satryo Wibowo SIK meralatnya bahwa yang bersangkutan masih dalam masa orientasi dan belum dimasukkan ke satuan mana pun. Berikut link beritanya: Baca juga: Kapolres Bima Sebut Satu Oknum TNI DPO Kasus Pembunuhan Bukan dari Kostrad 328 Cilodong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com