Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti "Nasi Beton", 2 Pelajar Magelang Ini Sabet Emas Olimpiade Biologi Dunia

Kompas.com - 27/03/2019, 17:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Muhammad Usman Muqoffa (18) dan Muhammad Farkhan Suha (18) telah mengharumkan nama bangsa dikancah dunia melalui ajang Hongkong Student Science Project Competition (HKSSPC) di Hongkong, 21-24 Maret 2018.

Dua siswa SMA Negeri 1 Grabag, Kabupaten Magelang, itu berhasil menyabet medali emas berkat penelitiannya berjudul Nabe atau Nasi Beton (Analog Rice From Jackfruit Seed).

Kepulangan mereka pun disambut suka cita oleh segenap civitas SMA Negeri 1 Grabag, termasuk kedua orangtua mereka, Rabu (27/3/2019).

Suha menceritakan, Nasi Beton merupakan kombinasi antara beton (biji nangka) dan nasi aking. Selama ini, dua bahan tersebut dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki manfaat meski layak dikonsumsi. Oleh Suha dan Usman, dua bahan itu diteliti dan diolah menjadi makanan sarat nutrisi.

Baca juga: Tiga Siswa Raih Medali Emas Lomba Sains Internasional, Salah Satunya Anak Ganjar

Inspirasi penelitian itu, kata Suha, berawal ketikan dirinya melihat seorang ibu membuang sekantong plastik biji nangka ke tempat sampah. Tidak lama kemudian ia juga melihat seorang nenek sedang mengeringkan nasi.

"Kami melihat ada korelasi di antara dua masalah ini, kami mencoba membuat beras analog dari biji nangka,” ujar Suha saat ditemui di sekolahnya, Rabu (27/3/2019).

Siswa kelas XI-IPA.3 itu menuturkan biji nangka dari referensi yang ia baca, sebetulnya biji nangka memiliki kandungan gizi cukup tinggi terutama karbohidrat yang tidak kalah dengan nasi putih.

Biji nangka juga ternyata bisa meningkatkan produksi insulin dalam pangkreas sehingga baik untuk penderita diabetes melitus.

Suha kemudian melakukan serangkaian penelitian. Hasilnya diikutsertakan dalam ajang Indonesia Science Project Olimpiade (Ispo) 2018. Ketika itu, Suha mengikuti lomba seorang diri dan mendapatkan medali perak. Dari kompetisi itu, Suha bersama Usman menjadi delegasi di HKSSPC 2019.

Baca juga: 3 Siswi Asal Bandung Raih Medali di Olimpiade Sains di Iran

Di kompetisi itu, mereka bersaing dengan 30 tim peserta dari berbagai negara, diantara Mexico, Amerika, Chili, Korea, Filipina, Thailand, Singapura dan lainnya. Indonesia sendiri mengirimkan 2 delegasi, dari SMAN 1 Grabag dan SMAN 4 Denpasar, Bali.

Usman memaparkan penelitian tentang Nabe dilaluinya dengan panjang dan melelahkan. Hampir setiap hari mereka berjibaku di laboratorium sekolah hingga ke LIPI Jakarta dan UGM Yogyakarta.

“Setiap hari, kami hanya ngopeni (merawat) Nabe terus. Sebulan sebelum pemberangkatan fokus pembuatan nabe itu, termasuk pembuatan poster dan latihan presentasi," paparnya.

Dia menjelaskan, cara mengubah biji nangka dikupas lalu diblender supaya waktu pengeringan cepat. Setelah itu dihaluskan lagi memakai mesin tepung, dicampur dengan tepung kedelai dan tepung tapioka. Kemudian dikukus selama 30 menit dan dicetak menjadi beras.

"Setelah menjadi beras cara memasaknya hanya dengan dikukus selama 10 menit sudah masak,” tuturnya.

Baca juga: RI Boyong 23 Medali di Olimpiade Matematika Tingkat SD di China

Kepala SMAN 1 Grabag Ani Ardi Supriyani, mengaku bangga dengan prestasi dua siswanya itu untuk pertama kali. Ia berharap, prestasi duni ini bisa memotivasi teman-teman lainnya melakukan hal yang sama atau lebih.

"Keberhasilan mereka menjadi kebanggaan kami. Semoga meninspirasi siswa lainnya untuk menorehkan prestasi, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com