Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pendeta yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana Dikenal Ramah dan Pintar

Kompas.com - 27/03/2019, 14:11 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS. com-Selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STIIP), MZ (24) dikenal di kalangan sahabat satu angkatannya di kampus sebagai sosok yang ramah dan pintar.

Dewistina Finowa'a (24), sahabat dekat MZ pun mengenang ketika masa kuliah mereka.

Selama menempuh pendidikan, korban selalu mengatakan ingin menjadi hamba Tuhan sehingga memilih sekolah di sana.

"Saya satu asrama dan satu tingkat dengan korban, memang orangnya cantik dan pintar. Yang saya ingat, korban itu selalu bilang ingin menjadi hamba Tuhan dan memang terbukti sampai dia meninggal tetap mengabdi di gereja," kata Dewistina saat ditemui di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Palembang, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Jenazah Calon Pendeta yang Tewas di OKI Diberangkatkan ke Nias 

MZ dan Dewistina memang sama-sama berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara.

Enam bulan lalu ditugaskan di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Mereka jarang berkomunikasi karena sibuknya bertugas.

Meski bertugas di daerah pelosok, MZ tak pernah mengeluh baik kondisi rawan atau tempat yang jauh dari perkotaan. Ia selalu senang bisa ditugaskan untuk berbagi ilmu.

"MZ tak pernah bilang takut atau bagaimana, malahan dia senang, bisa ditugaskan disana," ujarnya.

Korban pun sempat curhat soal asmaranya bersama tunangan untuk menikah pada Juni 2018 mendatang.

Menurutnya, sosok calon suami dari MZ adalah seorang guru agama yang bertugas di Nias.

Keduanya telah bertunangan pada awal 2018 lalu dan akan menikah dalam waktu dekat.

"MZ sangat senang mau menikah, karena dalam satu angkatan kami memang sudah ada yang menikah dan sudah hamil. Karena itu MZ jadi ingin untuk menikah dengan tunangannya," ujarnya.

Sementara, Majelis Gereja YKPA di Jalan Abi Hasan Palembang, Tiur Simangunsong mengatakan, sosok MZ memang dikenal ramah dan pintar dalam berkhotbah di gereja.

MZ, kata Tiur pernah magang di gereja YKPA selama enam bulan sebelum tamat kuliah. Dia tahu betul sosok korban terlebih lagi saat berkhotbah.

"Kalau khotbah anaknya memang jago, pintar dan tegas. Orangnya ramah, adiknya juga kuliah di sini (Palembang). Karena ingin mengikuti jejak kakaknya," ungkap Tiur.

Kompas TV Natal bukan hanya sekedar perayaan, namun ada makna yang lebih besar di balik perayaan Natal. Seperti apa makna natal bagi umat Kristiani? Sapa Indonesia Pagi akan membahasnya bersama Pendeta Bryan Lucas Wong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com