Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Putra Wali Kota Risma Diperiksa di Polda Jatim | Belum Dilantik, Gubernur Maluku Tetap Dukung Jokowi Ma'ruf

Kompas.com - 27/03/2019, 07:46 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Maluku terpilih, Murad Ismail, tetap akan berkampanye memenangkan Jokowi-Ma'ruf meskipun hingga saat ini dirinya belum juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

Hal itu pun dikatakannya kepada para pendukung Murad yang mendesak dirinya untuk berhenti berkampanye bagi Jokowi.

Sementara itu, berita tentang putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang diperiksa polisi terkait kasus amblesnya Jalan Gubeng, juga menjadi sorotan.

Fuad Bernardi pun menolak menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa di Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Belum dilantik, Gubernur Maluku terpilih tetap kampanye untuk Jokowi

Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail didampingi mantan wakil gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kanan) dan Ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Edwin Huwae saat memberikan keterangan kepada wartawan di Ambon, Senin malam (25/3/2019) KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail didampingi mantan wakil gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kanan) dan Ketua DPD PDI-Perjuangan Maluku Edwin Huwae saat memberikan keterangan kepada wartawan di Ambon, Senin malam (25/3/2019)

Para pendukung Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail mendesak dirinya untuk berhenti berkampanye untuk Jokowi-Ma'ruf.

Alasannya, hingga saat ini Murad belum juga dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Murad bersama pasangannya Wakil Gubernur Maluku terpilih Barnabas Orno sebelumnya telah bersiap untuk dilantik oleh Presiden pada 11 Maret 2019.

Keduanya bahkan telah berada di Jakarta untuk menghadiri acara pelantikan yang direncanakan akan dilakukan oleh Jokowi. Namun, ternyata keduanya batal dilantik saat itu.

“Mereka (pendukung) kemarin bertanya kenapa saya tidak dilantik. 'Kita mau berbalik saja.' Saya jawab tidak ada itu berbalik, Jokowi harus kembali terpilih,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Ambon, Senin (25/3/2019).

Baca berita selengkapnya: Gubernur Maluku Terpilih Tolak Permintaan Pendukungnya untuk Tak Lagi Kampanyekan Jokowi

2. Lokasi terlalu jauh, tiga PNS di Kalbar mundur

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerahkan Surat Keputusan Bupati Kubu Raya tentang Pengangkatan CPNS Formasi Tahun Anggaran 2018 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (25/3/2019).TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyerahkan Surat Keputusan Bupati Kubu Raya tentang Pengangkatan CPNS Formasi Tahun Anggaran 2018 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (25/3/2019).

Tiga calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengundurkan diri. Ketiganya gugur karena tidak melalui proses pemberkasan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kubu Raya Kusyadi mengatakan, ketiga CPNS ini tidak memasukkan berkas karena alasan yang mirip. Hanya satu yang berbeda.

"Tiga orang tidak masuk berkasnya, yaitu satu orang dari formasi guru dengan alasan tempat tugas terlalu jauh. Satu orang dokter gigi dengan alasan yang sama, dan satu orang tenaga teknis dengan alasan ingin berwirausaha. Jadi, ketiganya mengundurkan diri," katanya, Senin (25/3/2019).

Kusyadi menuturkan, formasi tahun anggaran 2018 terdiri dari formasi khusus eks tenaga honorer K2, tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis ke-PU-an. Namun, formasi eks honorer kosong karena peserta tidak memenuhi persyaratan.

Baca berita selengkapnya: CPNS Mundur Setelah Lolos Seleksi, Alasannya Tempat Tugas Terlalu Jauh

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com