Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sadis Calon Pendeta di OKI, Pelaku Pakai Topeng hingga Murid Korban Selamat Setelah Dikira Tewas

Kompas.com - 27/03/2019, 07:41 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NP berhasil lolos dari maut setelah dirinya dikira sudah tewas dicekik oleh dua pelaku pembunuhan MZ. Korban dibuang di areal perkebunan sawit dengan keadaan tangan dan kaki diikat karet ban dalam motor.

Arisman Manai, vikaris GKII Sungai Baung, rekan MZ, mengatakan, NP berlari seorang diri dalam kondisi ketakutan menuju ke gereja tanpa sandal sembari menangis.

Kaki dan tangan gadis kecil tersebut sempat diikat dan lehernya dicekik oleh para pelaku. Setelah dikira tewas, korban lalu dibuang oleh pelaku ke areal perkebunan sawit.

Sementara MZ juga diikat oleh pelaku dengan menggunakan karet ban dalam motor serta diseret masuk ke areal perkebunan sawit.

"Karena dikira sudah tewas setelah dicekik, NP ditinggal sendiri. Mungkin dapat mukjizat dari Tuhan, ternyata ikatan tangan korban lepas sehingga langsung kabur dan menuju gereja," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).

Para jemaat gereja yang sedang berkumpul untuk mencari keberadaan MZ dan NP langsung memberikan pertolongan kepada korban. Dari gadis kecil itulah mereka menuju ke lokasi tempat mereka dibuang.

Baca juga: Satu Murid Calon Pendeta Lolos dari Pembunuhan di OKI, Polisi Tunggu Kondisinya Stabil

Di sana, MZ ditemukan dalam kondisi tanpa busana serta tangan dan kaki terikat. Sekitar 300 meter, sepeda motor korban ditemukan.

"Handphone korban tidak ditemukan. NP lari sejauh 4 kilometer dari lokasi dan ketakutan. Anaknya sekarang masih trauma," ujarnya.

Dua pelaku diketahui menggunakan sarung sebagai penutup wajah saat beraksi. Bahkan, kedua korban diseret tanpa ampun oleh pelaku hingga masuk ke areal perkebunan sawit.

"Saya lihat jenazah tadi ada luka di punggung bekas diseret. Ada juga bekas cekikan di leher," ungkap dia.

 

Tiga bulan lagi akan menikah

MZ rencananya melepas masa lajang pada Juni 2019 dengan menikahi tunangannya di Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara.

Arisman Manai, vikaris di Gereja GKII, mengatakan, MZ sedang menjalani ikatan dinas sebagai vikaris di Sungai Baung selama dua tahun.

Ia mengatakan, MZ ingin meminta izin pada Juni akan melangsungkan pernikahan di Nias Selatan, Sumatera Utara.

"Baru enam bulan bertugas di sini. Memang dia bilang bulan enam mau menikah dengan tunangannya di Nias," kata Arisman di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com