Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2019, 15:55 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Dewi Purnama Sari (28), warga Tulungmili Indah, Kota Bumi Ilir, Kota Bumi, Provinsi Lampung, hanya bisa tertunduk lemas.

Dia adalah ibu dari bayi perempuan yang ditemukan tewas berlumuran darah segar di dalam kantong plastik hitam pada Selasa (19/3/2019) lalu.

Pelaku sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga di Komplek Malibu Indah Blok H Nomor 27, Jalan DC Barito, Medan.

Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing kepada Kompas.com mengatakan, pelaku ditangkap enam jam setelah mayat ditemukan.

Baca juga: Mayat Bayi Berlumuran Darah Ditemukan di Tumpukan Sampah

Berdasarkan keterangan petugas Dinas Kebersihan, dirinya memungut sampah di Blok E, F dan H.

Atas informasi tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan menemukan pasien wanita atas nama pelaku di Rumah Sakit Materna Medan mengalami pendarahan.

"Hasil interogasi, pelaku mengaku dirinya melahirkan seorang bayi perempuan. Lalu memasukkannya ke dalam plastik kresek dan membuangnya di tong sampah milik majikannya," kata Martuasah, Selasa (26/3/2019).

"Kami juga mengamankan barang bukti pisau cukur, plastik kresek, dan sepasang baju tidur milik pelaku. Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 342 subs Pasal 341 KUHPidana dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas kebersihan R Sitompul memungut sampah yang teronggok di Jalan DC Barito, Medan.

Dia memindahkan seluruh sampah ke bak becak sampah yang dikendarainya. Setelah itu, dia mengayuh becaknya ke Jalan Padang Golf, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan.

Di sinilah nanti sampah akan dibongkar dan dipilah-pilih. Saat membuka satu kantong plastik hitam, dia terkejut setengah mati. Ada mayat bayi perempuan masih berlumuran darah segar.

"Sudah meninggal dunia bayinya, pas kami keluarkan dari plastik nampak tali pusatnya masih berdarah segar. Langsung hebohlah tadi," katanya.

Kehebohan berujung kedatangan polisi, petugas langsung membawa bayi tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Philip Antonio Purba yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Katanya, mayat sudah diamankan ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

Kompas TV Penyelamatan terhadap korban banjir terus dilakukan. Salah satunya oleh sejumlah tentara yang bertugas di Sentani. Visual amatir ini memperlihatkan seorang prajurit yang membopong seorang bayi berusia 5 bulan. Bayi ini terjebak selama beberapa jam di reruntuhan bangunan, pasca-banjir bandang yang menerjang Sentani. Dengan menggunakan ambulans, sang bayi dilarikan ke rumah sakit. <strong>#BanjirSentani #PrayForSentani #BanjirBandangSentani</strong>
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com