Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu di Ngawi Tewas dengan Luka Bacok saat Tidur Bersama Anaknya

Kompas.com - 26/03/2019, 15:13 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Seorang ibu dua anak di Dusun Jatisari Desa Karangbanyu Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bernama Susanti (27), tewas dengan luka bacokan di dalam rumahnya, Senin (25/3/2019).

Susanti ditemukan banyak mengeluarkan darah pukul 23:00 WIB oleh mertuanya.

Kasun Jatisari Taufiq Arifin ditemui di rumah korban mengatakan, saat ditemukan korban masih bernapas dan sempat dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan saat dirujuk ke rumah sakit karena luka yang diderita cukup parah.

"Korban masih sempat dilarikan di puskesmas, tapi pihak puskesmas menyuruh untuk dirujuk di rumah sakit. Sayang, korban meninggal di perjalanan ke rumah sakit," ujarnya Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Setelah Bunuh PSK, Mahasiswa PTN Tasik Bawa Lari Uang Rp 70 Juta untuk Beli iPhone dan Bayar Utang

Taufiq  mengatakan, kejadian tersebut berawal dari mertua Susanti, Katijan yang mendengar salah satu anak Susanti menangis histeris sambil minta tolong.

Mertua korban kemudian mendobrak pintu rumah korban dan mendapati korban mengeluarkan banyak darah karena sejumlah luka bacok di di bagian punggung, perut, leher dan sekujur wajahnya.

“Katijan lantas berteriak meminta bantuan hingga warga sekitar berdatangan,” ujarnya.

Baca juga: 8 Fakta Oknum Dosen UNM Bunuh Rekan Kerja, Pelaku Berstatus Doktor hingga Korban adalah Tetangga Sendiri

Saat kejadian, suami korban, Ihkwan Setiawan (30) sedang menjaga padi yang sudah dipanen di sawah.

Pelaku yang diduga telah mengetahui situasi rumah korban masuk melalui dapur rumah korban dengan cara membobol tembok di dekat pintu untuk membuka selot pintu dari kayu.

Pelaku kemudian membunuh korban dengan membacok korban yang tengah tertidur pulas bersama kedua anaknya di ruang tamu rumahnya.

Sebelumnya, menurut Taufiq, korban pernah dipergoki oleh suaminya karena mempunyai hubungan asmara terlarang dengan salah satu warga tetangga desanya.

Namun, korban akhirnya memilih mengakhiri hubungan tersebut.

"Sudah lama (kejadiannya), tapi kalau selingkuhannya itu ketemu suami korban, pasti berkelahi," katanya.

Kapolsek Widodaren AKP Juwahir mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya korban.

Polisi juga masih melakukan pengembangan terkait dugaan adanya hubungan antara kasus tewasnya korban dengan hubungan asmara korban. 

"Tetap kita akan menarik simpul ke belakang sampai nanti mendekati alibi yang mengarah ke siapa pelaku pembunuhan," ujarnya melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com