Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, Angin Kencang Rusak Sejumlah Bangunan di Sumsel

Kompas.com - 26/03/2019, 13:53 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG,KOMPAS.com - Cuaca ekstrem terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Selatan yang menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.

Bahkan, akibat kejadian tersebut, satu halte bus yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan roboh akibat terkena angin, Senin (25/3/2019).

Tak hanya halte, dua puskesmas juga ikut mengalami kerusakan karena bagian atap rusak terkena angin bahkan menyebabkan beberapa ruangan tak bisa digunakan. 

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Bambang Beni Setiaji mengatakan, dari hasil catatan mereka, kecepatan angin menembus 47 knot dan masuk dalam kategori ekstrem.

Baca juga: YLKI: MRT Harus Belajar dari Kasus Kereta Bandara dan LRT Palembang

Menurutnya, pada bulan Maret, posisi matahari tepat di atas ekuator atau khatulistiwa yang menyebabkan suhu udara cenderung lebih panas dari biasanya dari pagi hingga menjelang siang hari.

Hal ini merupakan indikasi musim transisi. Pasokan uap air dari Laut China Selatan yang melimpah seiring masih aktifnya angin muson baratan mengakibat potensi hujan pada sore hingga malam hari semakin tinggi, yang dapat diikuti angin kencang, seiring perbedaan tekanan udara permukan yang tinggi akibat kenaikan suhu signifikan pada pagi menjelang siang. 

Selain itu, adanya badai tropis Veronika dan pusat-pusat tekanan rendah di utara Australia mengakibatnya terjadinya konvergensi (pertemuan massa udara) di wilayah Sumatera Selatan yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif).

Sehingga, dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai dengan angin kencang di wilayah Sumatera Selatan.

"Sudah masuk kategori ekstrem karena kecepatan angin pada malam kemarin mencapai 47 knot," kata Bambang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (26/3/2019).

Bambang melanjutkan, potensi hujan dengan intensitas sedang disertai petir/kilat dan angin kencang sesaat juga diperkirakan akan terjadi di wilayah OKU Selatan (Sindang Danau, Sungai Are), Musi Banyuasin (Sungai Lilin, Keluang, Babat Supat), Banyuasin (Tungkal Ilir, Makarti Jaya, Tanjung Lago, Pulau Rimau, Talang Kelapa, Muara Telang), OKI (Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal) dan sekitarnya. Dan dapat meluas ke sebagian wilayah Muara Enim, Palembang, Lahat, Musi Rawas Utara dan sekitarnya. 

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB,"ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, angin kencang disertai hujan deras yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan ternyata tak hanya merusak halte.

Namun, dua gedung puskesmas juga mengalami rusak parah akibat terkena bencana tersebut.

Dua puskesmas tersebut yakni Puskesmas Sukarami dan Puskesmas Makrayu yang mengalami kerusakan di bagian atap serta ruangan yang tertimpa reruntuhan akibat terkena angin.

Kepala Dinas Kesehatan kota Palembang dr Letizia pun langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi bangunan puskesmas yang mengalami kerusakan.

Letizia mengatakan, mereka akan segera melakukan perbaikan di dua puskesmas yang mengalami kerusakan tersebut.

Menurutnya, untuk pelayanan kesahatan saat ini akan ke lokasi terdekat, hingga perbaikan selesai dilakukan.

"Mudah-mudahan tidak memakan waktu lama. Kondisinya memang tidak memungkinkan untuk digunakan, sementara besok akan dialihkan pelayanan di lokasi terdekat," kata Letizia saat memantau kondisi Puskesmas Sukarami Palembang, Senin (25/3/2019).

Kompas TV Cuaca ekstrem berupa hujan lebat di wilayah Indonesia mengakibatkan #banjir dan #longsor di sejumlah daerah.Kondisi terparah terjadi di #JawaTimur.#banjir menerjang 15 kabupaten dan menurut data BNPB ada lebih dari 12 ribu kk mengungsi. Bagaimana mewaspadai potensi bencana dari cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi beberapa hari ke depan? untuk membahasnya hadir di studio kepala pusat meteorologi publik BMKG Fachri Radjab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com