Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Oknum Dosen UNM Bunuh Rekan Kerja, Pelaku Berstatus Doktor hingga Korban adalah Tetangga Sendiri

Kompas.com - 26/03/2019, 13:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan pembunuhan dilakukan oknum dosen di Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial WJ (44) mulai terungkap.

WJ tega menghabisi rekan kerjanya di kampus, Siti Sulaeha Djafar (40), warga BTN Sabrina Blok F No 8, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dengan menggunakan seat bealt atau sabuk pengaman.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menjelaskan, WJ tega membunuh korban karena tersinggung dengan perkataan korban.

Polisi menjerat WJ dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 (3) KUHP tentang penganiayaan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Jasad Sulaeha ditemukan di dalam mobil 

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi

Seperti diketahui, korban pertama kali ditemukan Jumat (22/3/2019), pukul 10.00 Wita oleh seorang warga bernama Rusdi (31).

Saat itu, Rusdi hendak membuka gudang yang ada di gudang Perum Bumi Zarindah, Jalan Poros Japing, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa. 

Ia melihat sebuah mobil berwarna biru dengan nomor polisi DD 1572 AM dengan kondisi kaca pintu kiri pecah. 

Polisi lalu segera melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi. Setelah itu, tim penyidik Polres Gowa pun akhirnya menangkap oknum dosen WJ yang menjadi pelaku pembunuhan rekan kerjanya sendiri, Sulaeha.

Baca Juga: Diperiksa, Kondisi Kejiwaan Dosen UNM Pembunuh Wanita dengan Seat Belt

2. Kronologi pembunuhan Sulaeha 

Ilustrasi PembunuhanJITET Ilustrasi Pembunuhan

Pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita, korban mengajak tersangka bertemu di parkiran Telkom, Jalan AP Pettarani, Makassar, untuk menceritakan suatu masalah.

Selanjutnya, tersangka dan korban masing-masing menggunakan mobil menuju kompleks Ruko Perum Permata Sari, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.

“Di kompleks Ruko Perum Permata Sari, tersangka memarkir mobilnya dan naik ke mobil korban. Di situ, tersangka menyetir mobil dan korban duduk di sampingnya menuju ke arah Kabupaten Gowa dengan rute acak dan kecepatan rendah. Korban pun mengungkapkan suatu masalah yang ingin disampaikan kepada tersangka," kata Humas Polres Gowa AKP M Tambunan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3/2019).

Tak lama kemudian, korban dan tersangka terlibat cekcok di sepanjang jalan di pinggiran Danau Mawang, Kabupaten Gowa. Tersangka tersinggung dengan bahasa korban yang mencampuri urusan pribadi pelaku.

"Tersangka emosi dan langsung menghentikan mobil yang kemudian melakukan kekerasan fisik berkali-kali hingga korban meninggal dunia,” kata dia.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dosen UNM Makassar Tersangka Pembunuh Wanita dengan Leher Terlilit "Seat Belt"

3. Diduga kelabui polisi, pelaku pasang seat belt di leher korban

Ilustrasi kekerasanTHINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD Ilustrasi kekerasan

Menurut Tambunan, setelah mengetahui korban meninggal dunia, tersangka kemudian panik dan mencari tempat untuk meninggalkan mobil bersama korban.

Tersangka pun kembali menyetir mobil dan membawanya ke depan gudang Perum Bumi Zarindah.

“Setelah memarkir mobil, tersangka kemudian memasangkan seat belt ke leher korban. Tersangka turun dari mobil dalam kondisi sentral lock dan kunci ditinggal di jok driver. Tersangka sadar ponsel korban masih di dalam mobil sehingga pelaku ke sisi pintu kiri tempat duduk korban di jok depan sebelah kiri. Tersangka lalu melemparkan batu ke kaca hingga pecah dan mengambil handphone korban,” katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani, Sabtu (23/3/2019), menambahkan, pelaku diduga ingin mencoba mengelabui polisi dengan membuat korban sebagai korban perampokan. 

“Tersangka mencoba menutupi perbuatannya dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarainya dari dalam. Tersangka kemudian mengambil barang-barang milik korban yang ada di dalam tas dan memecahkan kaca mobil dengan menggunakan batu kali,” kata Dicky.

Baca Juga: Dosen UNM Bunuh Wanita dengan Leher Terlilit "Seat Belt" karena Emosi

4. Tak ada saksi, polisi lacak bercak darah pelaku di kaca mobil

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Saat WJ memecahkan kaca pintu mobil, tangannya terluka dan mengeluarkan darah. Bercak darah dan sidik jari yang ada di mobil tersebut menjadi petunjuk utama polisi untuk mengungkap kasus tersebut.

“Bukti-bukti ilmiah seperti sidik jadi, ceceran darah tersangka yang diidentifikasi dan diteliti oleh tim Inafis dan tim Dokpol Polda Sulsel. Jadi, saat tersangka dan teman-teman kantornya melihat jenazah korban di RS Bhayangka sempat ditanya oleh polisi. Namun, pelaku mengelak dan mengaku luka pada tangannya adalah luka lama," kata dia.

Polisi yang tidak puas dengan jawaban segera membawa WJ untuk diintai keterangan.
Setelah itu, WJ mengakui bahwa dirinya yang telah membunuh korban.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dosen UNM Makassar Tersangka Pembunuh Wanita dengan Leher Terlilit "Seat Belt"

5. Korban mengalami luka parah di leher

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Tambunan menambahkan, dari hasil autopsi diketahui, korban mengalami kekerasan benda tumpul di kepala bagian tengah belakang, patah tulang leher yang mengakibatkan terhambatnya saluran pernapasan, serta luka memar di pipi kiri dan paha kanan.

Sementara itu, korban diekathui salah satu staf Badan Administrasi dan Umum (BAU) UNM.

Dia ditemukan tewas dengan kondisi tercekik di kursi depan sebelah kiri dalam mobilnya, Jumat (22/3/2019). Korban juga merupakan istri dari Kepala Cabang Dinas Kehutanan Barru, Sukri.

Lalu tersangka WJ diketahui berstatus PNS di UNM sebagai dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahrga.

Selain itu, dia juga menjabat sebagai kepala UPT KKN UNM. WJ diketahui juga sudah berkeluarga dan istrinya kini berdiam di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Tersangka WJ dan korban Sulaeha bertetangga di Perumahan Sabrina Regency, Jalan Manggarupi, Kelurahan Pacinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Baca Juga: Pembunuh Wanita dengan Leher Terlilit "Seat Belt" adalah Dosen UNM

6. Polisi selidiki rekaman percakapan korban dan pelaku di ponsel 

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

AKP M Tambunan menjelaskan, motif sementara berdasarkan pengakuan tersangka adalah emosi sesaat akibat tersinggung dengan ulah korban yang terlalu mencampuri urusan pribadi.

Meski begitu, tim penyidik masih melakukan pendalaman dan akan melakukan pemeriksaan rekam elektronik dari ponsel korban dan tersangka.

“Tentu akan kami periksa semua percakapan tersangka dan korban pada rekam jejaknya di ponsel. Itu akan dilakukan penyidik untuk mengungkap motif tersangka membunuh korban. Kami juga akan periksa kejiwaan tersangka di Bid Dokkes Polda Sulsel,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Akan Periksa Percakapan Ponsel Dosen UNM untuk Ungkap Motif Pembunuhan

7. Pihak kampus serahkan proses hukum ke polisi 

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Humas UNM, DR Burhanuddin yang dikonfirmasi, Selasa (26/3/2019) mengatakan, Rektor UNM telah menekankan terkait oknum dosen yang tersangkut kasus pidana, diserahkan proses hukumnya ke aparat penegak hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Selain itu, WJ juga akan diberi sanksi tegas oleh pihak kampus terkait perbuatannya tersebut.

“Pihak UNM tidak menyiapkan bantuan hukum kepada yang bersangkutan, mengingat tersangka telah menyatakan telah menyiapkan sendiri pengacara untuk menghadapi proses hukumnya. Jadi, pihak UNM menyerahkan sepenuhnya kepada yang bersangkutan untuk menghadapi proses hukumnya,” kata dia.

Baca Juga: UNM Serahkan Proses Hukum Oknum Dosennya yang Bunuh Rekan Kerja ke Polisi

8. WJ diperiksa kondisi kejiwaannya 

WJ dikawal penyidik Polres Gowa tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019) pukul 09.00 Wita.

Sebelum masuk ke klinik, dia sempat dibawa ke ruangan forensik rumah sakit. Dia lalu masuk ke klinik sekitar pukul 10.00 Wita.

"Pemeriksaan ke psikiater ini untuk mendalami kondisi kejiwaan pelaku sekaligus untuk mengetahui lebih jauh motif pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap korban," kata Kasat Reskrim Polres Gowa Iptu Muh Rivai.

WJ hanya tertunduk ketika dibawa ke klinik kejiwaan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM ini juga didampingi oleh tiga penasihat hukumnya.

Baca Juga: Diperiksa, Kondisi Kejiwaan Dosen UNM Pembunuh Wanita dengan Seat Belt

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipto)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com