Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah Taufik Penyelamat Turis Korban Longsor di Lombok, Ditawari Operasi oleh Malaysia (2)

Kompas.com - 26/03/2019, 09:00 WIB
Fitri Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Kompas TV Taufik, bocah penyandang disabilitas asal Dusun Lendang Cempaka, Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menjadi buah bibir. Bocah dengan keterbatasan mendengar dan berbicara yang berusia 12 tahun ini adalah pahlawan bagi 22 wisatawan asal Malaysia. Gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang Lombok pada 17 Maret lalu menyebabkan longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Senaru, Lombok Utara. Karena mengenal kawasan wisata itu, Taufik sigap memandu para wisatawan keluar dari lokasi bencana menuju tempat yang aman. Oleh warga Desa Senaru, Taufik dikenal sebagai anak yang murah hati. Dengan bahasa isyarat, ia senang menawarkan apapun ia miliki dengan orang-orang di sekitarnya. #BocahDisabilitas #TaufikBocahDisabilitas

Begitu turun dari ambulans, dia langsung menjumpai neneknya, Siranim. Dia lalu membuka durian kesukaannya bersama teman-teman sebayanya yang sudah berkumpul.

Tak banyak durian disantap Taufik. Dia malah memanggil siapa saja yang melintas untuk mencicipi durian yang dibawanya. Dengan bahasa isyarat, Taufik mengungkapkan rasa bahagianya.

Baca juga: Fakta Bocah 7 Tahun Selamatkan WN Malaysia di Air Terjun Tiu Kelep, Penyandang Disabilitas hingga Dapat Beasiswa Pendidikan

Kebiasaan yang selalu disukai warga dan kawan-kawan sebaya Taufik adalah kesukaan bocah ini berbagi apa saja yang dimilikinya kepada orang lain meskipun dengan bahasa isyarat. Namun, semua orang di kampungnya memahami dan mengerti apa yang disampaikan Taufik meski tanpa kata-kata.

"Kita harus membahasakan dengan bahasa isyarat, apa pun itu. Taufik sama sekali tidak bisa mendengar. Dia lahir tanpa daun telinga, itu yang menyebabkan dia tak mendengar apa pun, dan jadi tidak bisa bicara," ungkap Renawadi.

Taufik dan saudara serta teman-temannya tenggelam dalam kegembiraan bersama 5 buah durian. Renawadi benar, tak ada yang membahagiakan Taufik selain berbagi seperti ini....

UPDATE: Mari kita bantu Taufik dan keluarganya agar bisa bangkit dan hidup layak. Kompas.com menggalang dana untuk Taufik melalui Kitabisa.com. Klik di sini untuk donasi.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com