Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Taufik "Si Penyelamat" di Air Terjun Tiu Kelep | Bayi Kembar Bernama Prabowo dan Sandi

Kompas.com - 26/03/2019, 07:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

3. Terdakwa Ahmad Dhani sakit asam urat

Terdakwa kasus pencemaraan nama baik melalui vlog "Idiot" Ahmad Dhani dikabarkan sempat mengalami sakit asam urat saat ditahan di Rutan Kelas I Surabaya Medaeng, Jawa Timur. Dhani sempat diinfus selama empat hari di dalam tahanan.

"Asam urat di kaki kanannya kambuh, sempat diinfus juga selama empat hari," kata Sahid, anggota tim kuasa hukum Ahmad Dhani, saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (25/3/2019).

Sahid mengatakan, sakit yang kambuh itu membuat Dhani kesulitan berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

"Kalau kambuh, buang air kecilnya lewat botol," ujar Sahid.

Baca berita selengkapnya: Ahmad Dhani Derita Asam Urat, kalau Kambuh Buang Air Kecil Lewat Botol

4. Caleg jadi bos pencuri tertangkap polisi

Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor merilis barang bukti dan lima pelaku pencurian bermodus gembos ban. Otak kejahatannya adalah seorang caleg.KOMPAS.com/AFDHALUL IKHSAN Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor merilis barang bukti dan lima pelaku pencurian bermodus gembos ban. Otak kejahatannya adalah seorang caleg.

Calon anggota legislatif (caleg) berinisial SP (36) ditangkap atas kasus pencurian dan pemberatan bermodus pecah kaca dan gembos ban.

SP mengaku nekat melakukan perbuatannya karena kebutuhan untuk kepentingan pencalegan dan kampanye.

"Iya keterangan awal, tapi terkait uang hasil di Bogor masih dalam pengembangan dan sudah kami amankan sebanyak Rp 40 juta," kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi, Jumat (22/3/2019) malam.

Baca berita selengkapnya: Caleg Jadi Bos Komplotan Pencuri, Alasannya Butuh Duit untuk Kampanye

5. Kasus Ngabalin "diusir" dari kampus UIN Sumut

Insiden pengusiran Ali Mochtar Ngabalin di kampus UIN Sumut pada Kamis (21/3/2019) oleh demonstran mahasiswa dibantah pihak kampus, Minggu (24/3/2019)handout Insiden pengusiran Ali Mochtar Ngabalin di kampus UIN Sumut pada Kamis (21/3/2019) oleh demonstran mahasiswa dibantah pihak kampus, Minggu (24/3/2019)

Kepala Subbagian Humas dan Informasi UIN Sumut Yunni Salma mengatakan, tidak ada pengusiran Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dari acara diskusi publik di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Menurut Yunni, yang terjadi adalah demonstransi mahasiswa dan itu hanyalah sebuah kesalahpahaman mahasiswa.

"Tidak ada sebenarnya istilah pengusiran di situ. Yang kita ketahui itu acara dialog publik. Konten materi di dalamnya murni soal kemaritiman, tidak menyinggung sama sekali tentang kampanye politik apa pun. Ini hanya kesalahpahaman berangkali, antara beberapa orang mahasiswa," kata Yunni kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (24/3/2019).

Menurut Yunni, hanya sepuluh orang yang beraksi, dan demonstrasi terjadi saat acara sudah berlangsung.

Ngabalin sudah berusaha berdialog dengan para mahasiswa yang melakukan protes, tetapi pada saat yang sama dia juga harus kembali ke Jakarta.

Baca berita selengkapnya: Penjelasan UIN Sumut soal Pengusiran Ngabalin dari Diskusi Publik

Sumber: KOMPAS.com (Mei Leandha, Afdhalul Ikhsan, Achmad Faizal, Putra Prima Perdana, Fitri Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com