Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toilet Pengompos hingga Bioplastik, Solusi Pemulihan Citarum yang Ditawarkan LIPI

Kompas.com - 25/03/2019, 23:50 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

Pihaknya mengaku selalu membuka komunikasi dengan pemerintah terkait pembiayaan dan pengembangan teknologi yang dikembangkannya saat ini.

“Kami selalu membuka komunikasi, terkait Citarum juga kami ingin berkiprah, kami sudah berkomunikasi karena sudah action plan di mana, nah kami sedang pelajari dari hasil penelitian ini bisa dimana saja,” katanya.

Di sisi lain, pencemaran sungai Citarum juga dari limbah industri, mengingat hal tersebut peneliti LIPI memiliki satu metode yang lebih mudah dan cepat untuk memonitor zat-zat yang terkandung pada zat pewarna tekstil.

Metode ini menekan biaya monitoring dan hasilnya sesuai dengan standar nasional dan internasional.

“Ada 8 peneliti monitoring yang mengembangkan metode pemantauan berbasis green analitycal chemistry (GAC) ini, termasuk di dalamnya prosedur teknis analisis residu pestisida, polutan logam berat serta sensor kimia,” ujar peneliti LPTB LIPI, Willy Cahya Nugraha.

Sedangkan untuk pengurangan limbah plastik, LIPI mengembangkan bioplastik sebagai alternatif untuk menggantikan plastik biasa.

Bioplastik tersebut berbasis pati yang mudah diurai mikroba alami dengan cepat, hal ini berpeluang menjadi solusi limbah plastik saat ini.

“Bioplastik yang dikembangkan di lab LPTB adalah berbahan singkong. Kalau kita tanam dan dijadikan plastik dan ditanam lagi. Singkong ini diambil tepungnya, di dalam pati ini ada amylose dan amylopectine, bahan ini kami jadikan plastik,” jelas peneliti LPTB LIPI Hanif Dawam Abdullah.

Namun, dalam program pemulihan Sungai Citarum saat ini, LIPI belum dilibatkan pemerintah untuk ikut andil mengembalikan sungai Citarum.

Sungai itu ditargetkan pemerintah dalam lima tahun menjadi DAS yang layak menjadi sumber air minum bagi setidaknya 28 juta orang yang bermukim di DAS sepanjang 297 kilometer tersebut.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com