Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Memilih Keluar dari BUMN dan Merintis Bisnis Meubel

Kompas.com - 25/03/2019, 20:58 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menceritakan kisah dan perjalanan hidupnya di hadapan anak-anak muda Banyuwangi dalam acara Ngobrol Inspiratif Bareng Jokowi di Banyuwangi, Jatim, Senin (25/3/2019). 

Dalam acara dengan tajuk "Kisah Inspiratif Jokowi: Dari Bisnis Mebel sampai Memajukan Negeri" tersebut, hadir ratusan peserta yang didominasi oleh anak muda.

Mereka adalah pengusaha muda, aktivis sosial media, startup kopi, anak-anak kampung online serta anak-anak muda Banyuwangi lainnya.

"Saya enggak tau ya, pagi hari ini senang tiba di Banyuwangi. Senang bahagia. Enggak tahu sebabnya. Saya bahagia bisa hadir berkunjung ke Banyuwangi," kata Jokowi saat mengawali ceritanya dan menyapa para peserta.

Pernyataan Jokowi tersebut langsung disambut dengan tepuk tangan yang meriah oleh para peserta acara. 

Baca juga: Jokowi: Tak Tahu Apa Sebabnya, Saya Senang Sekali Hadir di Banyuwangi

Jokowi yang tampil dengan menggunakan "udeng", penutup kepala khas suku Using, suku asli Banyuwangi, menyatakan jika semua orang memiliki kesempatan untuk maju. 

Jokowi bercerita kesulitan hidupnya saat masih kecil di Solo. Saat itu, Jokowi kecil dan keluarganya berkali-kali harus pindah rumah kontrakan.

Bahkan, salah satu rumah kontrakan yang pernah dia tempati harus digusur sehingga dia dan keluarganya menumpang di rumah saudara.

Namun, kedua orangtuanya selalu memberikan dorongan untuk maju kepadanya, hingga akhirnya Jokowi bisa melanjutkan kuliah ke Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. 

Setelah lulus kuliah tahun 1985, Jokowi sempat bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh dan tinggal di Aceh bersama istrinya, Iriana.

Baca juga: Jokowi Beri Semangat Warga Banyuwangi untuk Berani Berwirausaha

 

Pada tahun kedua, saat Iriana hamil anak pertama, Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan kembali ke Solo untuk merintis bisnis meubel. 

Namun perjalanan bisnisnya juga tidak mudah karena butuh waktu tiga tahun hingga akhirnya bisnisnya mulai menghasilkan. 

"Baru tahun ketiga berbisnis, orang mengenal saya sebagai perajin kayu dan sering mengikuti pameran di Singapura, sehingga banyak pesanan dari luar negeri. Awalnya tiga bulan kirim satu kontainer, dan akhirnya sebulan bisa mengirim 18 kontainer. Ikhtiar, tawakal. Insya Allah lancar," kata Jokowi.

Pada acara tersebut hadir juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional Jawa Timur Bahlil Lahadalia dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Baca juga: Di Banyuwangi, Jokowi Kembali Imbau Jangan Golput

Menjadi inspirasi

Saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Bupati Anas berharap kisah perjalanan Joko widodo bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Banyuwangi.

"Diharapkan dengan pertemuan tersebut, anak-anak muda di Banyuwangi bisa terinspirasi dari proses perjalanan pak Joko Widodo yang mengawali karir dari bisnis meubel hingga menjadi seperti saat ini," jelasnya.

Bupati Anas mengaku saat menemani Joko Widodo kampanye di Banyuwangi dirinya sudah mengajukan cuti selama satu hari.

"Ya harus cuti, sehari selama pak Joko Widodo di Banyuwangi," jelasnya. 

Baca juga: Jokowi: Dunia Wirausaha dengan Pemerintahan Itu Jauh Berbeda...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com