Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Perubahan Iklim, BMKG Gelar Sekolah Lapang Nelayan di Ambon

Kompas.com - 25/03/2019, 15:31 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada pemilik kapal dan nelayan memperhatikan informasi cuaca dan iklim maritim sebelum melakukan aktivitas pelayaran.

Himbauan tersebut disampaikan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, sebagai dampak perubahan iklim global yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

“Harus memonitor dan perbaharui terus informasi cuaca dan iklim maritim. Tidak bisa hanya mengandalkan "ilmu titen", karena sekarang kondisi cuaca cepat berubah dan makin sering terjadi fenomena ekstrem,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat membuka Sekolah Lapang Nelayan (SLN) di Kota Ambon, Senin (25/3/2019).

Dwikorita mengatakan informasi cuaca dan iklim maritim harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan aktivitas melaut. Tidak hanya untuk kepentingan keselamatan saja, namun juga untuk meningkatkan produktivitas ikan tangkapan.

Baca juga: Generasi Muda dan Gerakan Peduli Perubahan Iklim

“Cuaca yang tidak menentu membuat kondisi bisa saja membahayakan bagi nelayan. Jangan nekat melaut saat cuaca buruk, apalagi untuk kapal yang berukuran kecil,” imbuhnya.

Sekolah Lapang Nelayan, kata Dwikorita, dimaksudkan untuk membantu para nelayan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang informasi cuaca dan iklim maritim serta dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk aktivitas penangkapan perikanan mereka.

Sekolah Lapang Nelayan yang digagas BMKG selama ini sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu. Sekolah tersebut sengaja digagas untuk memberikan kemampuan dan kapasitas bagi para nelayan untuk dapat memanfaatkan informasi cuaca dan iklim.

Selain itu dengan kegiatan tersebut nelayan bisa memanfaatkan informasi untuk memanfaatkan zona-zona tangkap ikan dan zona-zona aman dari bahaya gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.

Baca juga: Bank Dunia: Perubahan Iklim Dorong 140 Juta Orang Bermigrasi pada 2050

"Saya berharap SLN ini bisa merangsang pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan bagi nelayan dan pembudidayaan perikanan," tuturnya.

SLN ini, lanjut Dwikorita, akan meningkatkan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan cuaca dan iklim maritim guna mengantisipasi dan adaptasi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Sementara itu, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler mengatakan pengetahuan akan cuaca dan iklim sangat bermanfaat bagi nelayan dan pembudidaya perikanan.

Ia berharap nelayan di Ambon bisa memperoleh informasi cuaca dan iklim yang memadai berdasarkan hasil perkiraan dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat. 

Baca juga: Gubernur Olly Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Negara Kepulauan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com