Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Nelayan Temukan Drone Laut di Kepri, Sempat Dikira Rudal hingga Buatan China

Kompas.com - 25/03/2019, 11:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah nelayan di Pulau Tenggel, Bintan, Kepulauan Riau terkejut dengan penemuan benda mirip rudal, Sabtu (23/3/2019).

Setelah dilaporkan ke petugas kepolisian setempat, benda tersebut ternyata adalah sebuah drone buatan China.

Polisi membenarkan adanya penemuan drone di perairan Pulau Tenggel. Benda tersebut saat ini sudah diamankan aparat kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Penemuan benda mirip rudal 

Ilustrasi nelayanKOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Ilustrasi nelayan

Benda aneh yang ditemukan nelayan Pulau Tenggel, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (23/3/2019), ternyata drone laut.

Benda tersebut sempat diduga sebuah rudal oleh para nelayan di Pulau Tenggel. Kepastian benda tersebut merupakan drone laut disampaikan Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang, usai mendapatkan laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan Sat Brimob Polda Kepri.

"Itu bukan rudal, tetapi drone laut, yang biasanya digunakan untuk penelitian bawah laut," kata Boy, melalui sambungan selulernya, Minggu (24/3/2019

Baca Juga: Benda Aneh yang Ditemukan Nelayan Riau Ternyata Drone Laut Milik China

 

2. Polisi segera amankan drone laut tersebut

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kapolres Bintan membenarkan temuan benda mirip rudal tersebut. Boy mengatakan, petugas segera mengambil benda tersebut dan diamankan Polsek Bintan Timur.

"Saat ini barang sudah diamankan dan dibawa ke Polsek Bintan Timur," kata Boy via ponselnya, Sabtu (23/3/2019).

Boy mengaku belum bisa memastikannya benda tersebut sejenis apa. Namun yang jelas, benda itu bukan rudal seperti yang dikawatirkan nelayan Tenggel.

Benda itu berukuaran panjang lebih kurang dua meter, berwarna merah hati dan bertuliskan china.

"Kami sudah arahakan Polsek Bintan Timur untuk mengecek, dan berkoordinasi dengan Sat Brimob Polda Kepri. Guna situasi agar tetap aman dan kondusif, serta tidak ada hal yang membuat masyarakat kawatir," ungkap Boy.

Baca Juga: Nelayan Dimintai Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia Timur

 

3. Sat Brimob Polda Kepri selidiki drone buatan China

IlustrasiPexels Ilustrasi

Polsek Bintan segera melaporkan ke Satuan Brigadir Mobil Polda Riau terkait penemuan benda diduga drone laut.

"Ada dugaan benda tersebut merupakan drone laut, namun untuk pastinya kita tunggu hasil pemeriksaan dari Sat Brimob Polda Kepri," pungkasnya.

Seperti diketahui, sejumlah nelayan yang sedang melaut di Pulau Tenggel, pada Sabtu siang menemukan benda aneh yang mirip rudal di perairan Pulau Tenggel. Mereka segera melaporkan penemuan mereka ke Polsek Bintan Timur.

Baca juga: Dua Badai Tropis Kepung Indonesia, Ini Perairan yang Terdampak Gelombang Tinggi

 

4. Polisi minta warga untuk tenang

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kapolres Bintan mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait penemuan drone oleh para nelayan.

Polisi meminta masyarakat di sekitar Pula Tenggel untuk tetap tenang. Kapolres menegaskan, benda itu bukan rudal seperti yang dikhawatirkan para nelayan di Tenggel.

Benda tersebut berukuran panjang lebih kurang 2 meter, berwarna merah hati dan bertuliskan china.

"Kalau memang harus dimusnahkan, nanti akan dimusnahkan. Yang jelas benda itu hanyalah drone laut," ujar dia

Baca Juga: Sempat Duga Rudal, Nelayan Tenggel Jumpai Barang Aneh di Laut Bintan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com