Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpengan Manggis, Cara Masyarakat di Jombang Syukuri Hasil Panen

Kompas.com - 25/03/2019, 07:20 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Ditambahkan, desa Jarak terbagi menjadi 7 dusun dan sebagian besar wilayahnya masih berupa tanah perkebunan. Dengan kondisi itu, Agus meyakini desanya bakal menjadi primadona sebagai desa penghasil buah manggis.

"Insya Allah, 5 sampai 10 tahun lagi, desa Jarak ini jadi daerah utama penghasil buah manggis yang berkualitas," tuturnya.

Ditemui di lokasi acara tumpengan manggis, Camat Wonosalam Samsul Huda mengatakan, Wonosalam merupakan daerah yang melimpah dengan kekayaan sumber daya alam.

Di wilayah Wonosalam, sebut Samsul Huda, ada potensi wisata, ada pula potensi penghasil buah-buahan berkualitas.

Guna pengembangan wilayah Wonosalam sebagai kawasan wisata, Pemkab Jombang mulai tahun 2019 melakukan perbaikan infrastruktur agar potensi di wilayah itu bisa terangkat.

"Pemerintah sangat peduli untuk pengembangan potensi di masing-masing desa. Wonosalam ini potensinya luar biasa. Dalam hal penghasil buah-buahan, di Wonosalam ini ada durian, manggis, salak," kata Samsul Huda.

Baca juga: Ratusan Hektare Padi di Polman Gagal Panen karena Kekeringan

Selain memperbaiki sarana dan prasarana di Wonosalam yang mendukung pengembangan potensi wisata dan penghasil buah-buahan berkualitas, Pemkab Jombang juga memperbaiki cara mengelola tanaman.

"Kedepan kita dorong ada perbaikan tata kelola penanaman, perawatan tanaman agar buahnya makin berkualitas," ujar Samsul Huda.

Tumpengan manggis adalah tradisi yang dirintis masyarakat desa Jarak Kecamatan Wonosalam saat memasuki musim panen manggis. Tahun ini, tumpengan manggis memasuki edisi kedua.

"Yang pertama tahun 2018. Mudah-mudahan hasil panen manggis kami terus membaik, sehingga acara syukuran atau tumpengan manggis ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun," kata Desa Jarak, Agus Darminto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com