Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Ada Warga NU yang Tak Pilih Jokowi-Ma’ruf..."

Kompas.com - 24/03/2019, 19:25 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ida Fauziyah, mendorong anggota Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Banyumas, Jawa Tengah, berkomitmen memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf (sebelumnya disebutkan Siti Mukaromah).

“Kita tahu mereka telah bekerja untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf, kita rapatkan barisan lagi agar jangan sampai ada warga NU yang tidak memilih Jokowi-Ma’ruf,” katanya seusai Rapat Koordinasi Jaringan Perempuan NU di GOR Satria, Purwokerto, Sabtu (23/3/2019)

Menurut Ida, sebagian warga NU ada yang akhirnya menjatuhkan pilihan kepada pasangan lain akibat terprovokasi kabar yang tidak benar.

Oleh karena itu, rapat koordinasi ini bertujuan untuk meluruskan dan memberi penjelasan yang benar agar tidak termakan kabar hoaks.

“Saya kira kenapa ada warga NU yang menjatuhkan pilihan ke pasangan lain, karena mereka terprovokasi oleh berita-berita bohong yang meluas. Kami beri penjelasan, kami minta fitnah jangan dibalas fitnah, berita bohong jangan dibalas dengan berita bohong. Jelaskan prestasi Pak Jokowi dan komitmen ke depan, kita adu prestasi saja,” ujar dia.

Dia menegaskan, secara organisasi, NU tidak berpolitik, tetapi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan.

“NU bukan partai politik, kita adalah warga NU yang tergabung dalam jaringan. NU tetap menjadi organisasi sosial kemasyarakatan. Tapi warga NU berhak mengaktualisasikan pilihan politiknya,” tutur Ida.

Dia mengatakan, Jaringan Perempuan NU telah dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Konsolidasi di Jateng ditargetkan rampung akhir bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com