Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Bupati Trenggalek Ajak Komunitas Motor Bersihkan Pantai di Kawasan Konservasi Penyu

Kompas.com - 24/03/2019, 08:22 WIB
Slamet Widodo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TRENGGALEK, KOMPAS.com - Ratusan pengendara motor dari berbagai komunitas di Trenggalek melakukan aksi bersih bersih Pantai Kili-kili, di Kecamatan Panggul, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2019).

Pantai Kili kili merupakan kawasan konservasi penyu dan kondisinya saat ini dipenuhi dengan sampah.

“Gerakan ini hanya sebagai pemicu untuk gerakan yang lebih luas. Sebab, selama ini banyak sampah plastik dari sungai masuk ke laut, dan membahayakan tukik yang baru menetas,” ujar Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.

Diberangkatkan dari kawasan alun-alun Kabupaten Trenggalek, ratusan anggota komunitas dari berbagai komunitas motor yang ada di Kabupaten Trenggalek berangkat menuju Kecamatan Panggul.

Baca juga: Iriana Joko Widodo Pimpin Aksi Bersih Pantai di Ambon

 

Kegiatan yang terbingkai dalam ride for the earth ini, menunjukkan bahwa para mereka juga peduli akan lingkungan hidup, tidak hanya penghasil gas emisi.

Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh Nur Arifin, dan disambut baik oleh seluruh komunitas motor yang ada di Trenggalek.

“Sengaja kami pilih lokasi Taman Kili-kili ini, karena di sini merupakan wilayah konservasi penyu, dan pantainya harus bersih,” terang Nur Arifin.

Tiba di Kecamatan Dongko, peserta istrahat sejenak untuk cek kondisi kendaraan selama sekitar 30 menit.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Panggul, tepatnya ke Pantai Kili-kili kawasan konservasi penyu.

Setibanya di lokasi konservasi, mereka disambut oleh ratusan pelajar serta kelompok masyarakat Kecamatan Panggul.

Sebelum aksi bersih bersih pantai dilaksanakan, mereka diberi pengarahan langsung oleh Plt Bupati.

Mereka diberi wawasan tentang bahaya sampah plastik bagi penyu serta biota laut lainnya. Selain itu, keberadaan sampah juga mengganggu keindahan pantai serta mencemari lingkungan hidup.

“Kegiatan ini bukan sekadar touring bagi para penggemar motor, namun sekaligus sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Nur Arifin.

Selanjutnya, para anggota komunitas motor tersebut bersama pelajar dan kelompok warga, membersihkan Pantai Kili-kili. Meski dalam cuaca terik matahari, mereka terlihat semangat memunguti sampah, utamanya plastik.

Sedangkan para kelompok warga lainnya membersihkan sampah ranting kayu maupun ranting bambu yang banyak terdapat di sepanjang pantai tersebut.

“Ini banyak sekali sampah ranting kemungkinan dari sungai, masuk ke laut terus terbawa ombak. Sampah plastik juga ada yang banyak sedotan dan bungkus permen,” terang salah satu pemotor, Tomi Gavieno (40), di lokasi bersih-bersih pantai.

Tidak hanya membersihkan pantai, mereka menjaga kelangsungan sumber mata air dengan menanam ratusan bibit bambu di sepanjang aliran sungai sekitar pantai, juga di sekitar pantai.

Baca juga: Peringatan Hari Dharma Samudera, Ratusan Orang Bersih-bersih Pantai Ancol

 

Dinilai, akar bambu bisa mencegah erosi, serta banyak menyimpan kandungan air. Selain itu, bambu juga banyak manfaat dari segi ekonomis.

“Kegiatan ini sekaligus memperingati hari air, dan bambu sengaja kami pilih, karena bisa menyerap air hujan sehingga bisa menanggulangi banjir. Ketika musim kemarau, hutan bambu bisa mengalirkan sumber air untuk kepentingan warga. Bambu juga bisa dimanfaatkan secara ekonomis,” ujar dia.

Pengadaan ratusan bibit bambu tersebut, merupakan hasil kompensasi emisi peserta touring. Setiap satu motor, dikenakan biasa kompensasi emisi sebesar Rp 10.000 per 50 cc volume silinder.

Uang hasil kompensiasi tersebut kemudian digunakan untuk membeli bibit pohon bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com