Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2019, 22:19 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Lebih dari sembilan juta orang di Indonesia masih percaya berita atau informasi bohong (hoaks), termasuk hoaks tentang Presiden Jokowi. Mulai dari kabar Jokowi sebagai angggota Partai Komunis Indonesia (PKI), antek asing dan aseng, anti ulama hingga pro pernikahan sejenis.

Hal tersebut dikatakan Jokowi dihadapan para tokoh agama, masyarakat, dan kyai se-eks Karesidenan Kedu, di Gedung Tribakti, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/3/2019) sore.

Pada kegiatan itu, Jokowi menyinggung hoaks yang bertubi-tubi menimpa dirinya sepanjang menjabat sebagai presiden selama 4,5 tahun terakhir.

"Selama 4,5 tahun saya jadi Presiden dihina-hina, saya diam, sabar ya Allah. Selama 4,5 tahun saya dijelek-jelekin, saya diam, saya enggak jawab. 4,5 tahun dituduh-tuduh, Presiden Jokowi PKI, saya juga diam, tapi sekarang saya mau jawab. Kenapa saya diam, dan sekarang mau jawab, karena dari survei yang kita lakukan 9 juta orang percaya pada isu seperti ini," papar Jokowi.

Baca juga: Maruf Amin: Kalau Enggak Mau Pilih Jokowi, Pilih Saja Saya

Jokowi meminta masyarakat untuk meluruskan setiap menerima kabar-kabar yang belum tentu kebenarannya.

Ia mencontohkan sembari memperlihatkan foto hitam putih yang memperlihatkan seseorang sedang berpidato di hadapan massa. Di depan sesorang itu ada pemuda yang dilingkari.

Menurutnya, foto tersebut telah beredar di media sosial, kemudian banyak yang percaya kalau pemuda yang dilingkari itu adalah Jokowi. Sementara yang berpidato adalah tokoh PKI, DN Aidit, pada tahun 1955.

Jokowi menegaskan kalau gambar tersebut hoaks. Pada tahun itu dirinya belum lahir karena ia lahir tahun 1961.

Baca juga: Pasangan Jokowi-Maruf Dinilai Moderat dan Memiliki Komitmen Kebangsaan

“Saya tahu gambar atau foto tersebut dari anak saya. Itu hoaks. Karena yang sedang berpidato di foto tersebut adalah DN Aidit dan itu terjadi tahun 1955. Saya belum lahir. Kok ya ada orang yang mirip saya dipasang di foto tersebut. Itu hoaks. Dan ada sembilan juta orang yang percaya. Itu perlu diluruskan,” tandasnya.

Angka sembilan juta kembali disebutkan Jokowi saat dia membantah tuduhan soal antek aseng dan asing.

Dia memaparkan data soal telah diambilalihnya Blok Minyak Mahakam Kaltim, Blok Minyak Rokan Riau hingga Freeport Papua.

Jokowi juga menyebut angka tersebut saat membantah tuduhan soal pendidikan agama dihapus jika dia terpilih lagi. Termasuk larangan azan, diperbolehkannya pernikahan sejenis, dana haji untuk pembangunan infrastruktur, kriminalisasi ulama dan lainnya.

“Jangan diem. Mari kita lawan. Dikira kita tidak berani. Langkah ini dilakukan agar rakyat tidak dibuat bingung,” tegas Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com