Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Agama Cirebon Gelar Kirab Budaya dan Doa Perdamaian

Kompas.com - 23/03/2019, 12:29 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah tokoh budaya dan lintas agama di Cirebon, Jawa Barat, menggelar doa perdamaian untuk Indonesia pada Sabtu (23/3/2019).

Mereka juga menggelar kirab budaya dengan menampilkan sejumlah kesenian dan atraksi.

Mereka memulai kegiatan tersebut dengan berkumpul di Keraton Kacirebonan, dan berjalan kaki bersama-sama menuju Keraton Kasepuhan.

Mereka hadir dari berbagai latar belakang agama, kepercayaan, serta budaya. Hal itu tampak dari berbagai macam pakaian khas yang mereka kenakan masing-masing. Mereka beraneka ragam.

Dalam iring-iringan kirab budaya, sebagian peserta membawa peralatan kesenian, sebagian menampilkan barongsai, drum band, juga genjring dengan senandung shalawat. Sebagian peserta juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan, "Indonesia Damai", serta pesan damai lainnya.

Baca juga: Gubernur Olly: Pekerja Lintas Agama Harus Dilindungi Pemerintah

Acara yang diinisiasi dan didukung berbagai macam elemen ini berjudul “Doa Perdamaian” dengan tagline: "Sedulur kabeh, sekien guyub, mbesuk guyub, kapan bae guyub," yang artinya, saudara semua, sekarang saudara, besok saudara, kapan pun saudara.

Setiba di Keraton Kasepuhan, mereka bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta memberikan sambutan-sambutan. Mereka memasuki acara inti, yakni membacakan doa kedamaian dengan cara masing-masing.

Halim Eka Wardhana, juru bicara doa perdamaian mengatakan, kegiatan ini diikuti berbagai perwakilan agama dan penghayat kepercayaan di Cirebon.

Kegiatan ini berawal dari keprihatinan sejumlah pihak saat melihat kondisi media sosial yang kian memanas menjelang Pemilihan Umum 17 April 2019 mendatang.

“Sebetulnya acara ini diawali dari keprihatinan kita melihat suasana, terutama di dunia maya, miris sekali ya, kalau kita baca di komentar-komentar (media sosial), miris sekali. Kita berkomitmen jangan sampai apa yang terjadi di dunia maya sampai turun ke dunia nyata,” kata Halim pada Kompas.com di lokasi.

Atas keprihatinan itu, dia bersama sejumlah pihak menggalang kekuatan dari semua lintas agama untuk berkumpul dalam suatu wadah. Kegiatan yang hari ini diselenggarakan, kata Halim, telah diinisiasi sejak awal tahun 2019.

Dia menilai bahwa setiap warga memiliki tugas serta sumbangsih untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, tentram, dan damai sebelum dan setelah pemilu serentak nanti.

Halim sangat berharap, doa serta tiap upaya yang dilakukan banyak pihak dapat menciptakan kedamaian di Cirebon dan nusantara pada umumnya.

Tingkatkan toleransi

Niluh Novi Astawati, yang masuk ke Muda Mudi Cirebon Hindu mengapresiasi kegiatan kirab budaya dan doa perdamaian ini. Kegiatan seperti ini, menurut dia, sangat dibutuhkan di Cirebon dan juga di seluruh tanah air. Kegiatan ini semakin membuat rasa toleransi dan kerukunan antar-umat berbagama semakin tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com