Dalam catatan Kompas.com, Cun Ming yang bermukim di Semarang sudah lebih dari 50 tahun menangkarkan ikan hiu di Karimunjawa. Ikan hiu ditangkarkan hingga jinak dan bersahabat dengan manusia.
Baca Juga: Cun Ming Ungkap Kejanggalan Matinya Ratusan Hiu di Karimunjawa secara Mendadak
Cun Ming mendirikan penangkaran hiu yang ia beri nama Hiu Kencana. Bukan hal mudah menangkarkan ikan yang disebut predator tersebut.
Penangkaran hiu di Karimunjawa juga menjadi satu-satunya yang ada di dunia. Keberadaan hiu yang jinak itu mengundang sejumlah wisatawan dan peneliti dari perguruan tinggi, selain juga warga negara asing untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
Tercatat, ia menangkarkan hiu sejak 1960. Hingga berjalannya waktu, bukan cuma hiu yang ditangkarkan, tetapi juga meluas hingga ke spesies penyu dan ikan lainnya.
“Bagi saya, ikan hiu tidak ada nilainya. Apalagi kalau sudah besar, lalu jinak,” ujar Cun Ming, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2019).
Baca Juga: 110 Hiu di Penangkaran Karimunjawa Mati Mendadak
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menjelaskan, polisi telah menerjunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus, dan Polres Jepara untuk memulai melakukan penyelidikan.
"Tim sudah dikirim ke sana. Langkah awal kita adalah melakukan klarifikasi kepada pemilik penangkaran itu, izin-izin penangkaran ada atau tidak sedang kita klarifikasikan," kata Condro seusai menggelar pasukan pengamanan kampanye terbuka dan TPS Pemilu di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jumat (22/3/2019).
Kapolda Jateng menambahkan, saat ini tim tersebut sedang menunggu hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.
"Hasil lab akan keluar kurang lebih 15 hari lagi. Kemarin hasil lab dari Jepara tapi belum bisa, dan kemudian (sampel) dikirim ke Yogya," tambahnya.
Baca Juga: Ratusan Hiu yang Mati Mendadak di Karimunjawa Ditangkar Sejak Puluhan Tahun
Berdasarkan siaran pers dari Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kondisi kolam air tempat matinya hiu dan ikan lainnya berwarna kekuningan.
"Air pada dua kolam di mana hiu mati berwarna kekuningan," ujar kepala Kepala BTNKj Agus Prabowo.
Menurut Agus, ada dua jenis yang dipelihara yaitu hiu karang hitam (Carcharinus melanopterus) dan hiu karang putih (Triaenodon obesus). Kedua hiu jenis tersebut diklaim tidak termasuk ikan yang dilindungi.