Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta di Balik Kematian Hiu di Karimunjawa, Penangkaran Tak Berizin hingga Air Berwarna Kuning

Kompas.com - 23/03/2019, 10:37 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Dalam catatan Kompas.com, Cun Ming yang bermukim di Semarang sudah lebih dari 50 tahun menangkarkan ikan hiu di Karimunjawa. Ikan hiu ditangkarkan hingga jinak dan bersahabat dengan manusia.

Baca Juga: Cun Ming Ungkap Kejanggalan Matinya Ratusan Hiu di Karimunjawa secara Mendadak

3. Penangkaran milik Cun Ming adalah satu-satunya di dunia

Cun Ming mendirikan penangkaran hiu yang ia beri nama Hiu Kencana. Bukan hal mudah menangkarkan ikan yang disebut predator tersebut.

Penangkaran hiu di Karimunjawa juga menjadi satu-satunya yang ada di dunia. Keberadaan hiu yang jinak itu mengundang sejumlah wisatawan dan peneliti dari perguruan tinggi, selain juga warga negara asing untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.

Tercatat, ia menangkarkan hiu sejak 1960. Hingga berjalannya waktu, bukan cuma hiu yang ditangkarkan, tetapi juga meluas hingga ke spesies penyu dan ikan lainnya.

“Bagi saya, ikan hiu tidak ada nilainya. Apalagi kalau sudah besar, lalu jinak,” ujar Cun Ming, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2019).

Baca Juga: 110 Hiu di Penangkaran Karimunjawa Mati Mendadak 

4. Polisi tunggu hasil laboratorium

Ilustrasi laboratoriumShutterstock Ilustrasi laboratorium

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menjelaskan, polisi telah menerjunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus, dan Polres Jepara untuk memulai melakukan penyelidikan.

"Tim sudah dikirim ke sana. Langkah awal kita adalah melakukan klarifikasi kepada pemilik penangkaran itu, izin-izin penangkaran ada atau tidak sedang kita klarifikasikan," kata Condro seusai menggelar pasukan pengamanan kampanye terbuka dan TPS Pemilu di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jumat (22/3/2019).

Kapolda Jateng menambahkan, saat ini tim tersebut sedang menunggu hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.

"Hasil lab akan keluar kurang lebih 15 hari lagi. Kemarin hasil lab dari Jepara tapi belum bisa, dan kemudian (sampel) dikirim ke Yogya," tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Hiu yang Mati Mendadak di Karimunjawa Ditangkar Sejak Puluhan Tahun

5. Tanggapan BTNKj terkait kematian ratusan hiu

110 Hiu Mati Mendadak di KarimunjawaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 110 Hiu Mati Mendadak di Karimunjawa

Berdasarkan siaran pers dari Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kondisi kolam air tempat matinya hiu dan ikan lainnya berwarna kekuningan.

"Air pada dua kolam di mana hiu mati berwarna kekuningan," ujar kepala Kepala BTNKj Agus Prabowo.

Menurut Agus, ada dua jenis yang dipelihara yaitu hiu karang hitam (Carcharinus melanopterus) dan hiu karang putih (Triaenodon obesus). Kedua hiu jenis tersebut diklaim tidak termasuk ikan yang dilindungi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com